This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Motivator. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivator. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Juli 2009

Pelajaran Hidup

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ...

sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.


Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..
sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ...
sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ...
sebagai balasannya ... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..
sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ...
sebagai balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU .!"

Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ...
sebagai balasannya .. kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ...
sebagai balasannya .. kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu ..
sebagai balasannya .... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar

Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantar mu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ...
sebagai balasannya ... kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu ke bioskop ...
sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ...
sebagai balasannya . kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ...
sebagai balasannya ... kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ...
sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.

Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...
sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting ..
sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman

waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA..
sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertana .
sebagai balasannya ... kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen

Waktu kamu berumu r 20 tahun, dia bertany a "Darimana saja seharian ini?"..
sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."

Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu .
sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu."

Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ...
sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bias main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu .
sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ...
sebagai balasannya ... kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."

Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya . kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."

Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ...
sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali,nggak ada waktu."

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu...
sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya



dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam


MAKA .
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKA NLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

http://forum.wintersat.com/hikmah-motivation-inspired-story/507-pelajaran-hidup.html

Membuat kehidupan lebih Berarti....

Setiap orang memiliki sebuah kehidupan, nasib atau peruntungan, dan tentunya rutinitas sendiri-sendiri. Setiap orang tidak bisa sama persis dengan orang lain. Malam ini lebih tepatnya pagi ini saya merenung seorang diri, berapa lama saya hidup di dunia ini? dan kapa akan mngakhiri aktifitas hidup ini, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun atau 50 tahun lagi? hanya DIAlah yang mengetahui segalanya.


Banyak di antara kita yang bergelut dengan rutinitas, ibu yang mengurus rumah tangga, bapak yang bekerja, anak yang bersekolah, kakek nenek yang berkebun dan seabrek rutinitas lainnya. Tanpa sadar kita melakukannya itu setiap hari, ketika pagi menjelang seluruh orang sibuk mengurusi persiapan harinya, ada yang mandi, ada yang masak, ada yang memanasi mesin, ada yang berolahraga dan ada pula yang baru bangun tidur. Setelah semua selesai dalam persiapan pagi, setiap orang beralih aktifitasnya Ada yang berangkat sekolah, ada yang membersihkan rumah, ada yang berangkat sekolah dan ada pula yang bertengkar, yah........ itulah sebuah kehidupan pagi.

Ketika semua telah lepas dari pintu dan halaman rumah suasana berganti meriah di jalanan, ada yang mengayuh sepeda, ada yang mengendarai motor, ada yang mengendarai mobil, dan kehidupan dijalanan seperti sebuah medan pertempuran, serong sana serong sini, belok kanan belok kiri, semua berjuang untuk menjadi pemenang jalanan. Kadang ada beberapa "musuh" kita yang tidak memperdulikan orang lain, ibarat sebuah pelakon kehidupan, ada yang jahat, ada yang methakil dan ada pula yang baik.

Ketika sampai di tempat aktifitas masing-masing, mereka melakukan aktifitasnya, ada yang memegang pulpen, ada yang memegang sabit, ada yang mengetik, ada yang maen game ada yang rapat ada yang melihat-lihat dan banyak aktigitas lagi sesuai dengan rutinitas mereka. Ketia sinar mentari telah tepat di ujung kepala, kebanyakan dari kita sibuk mempersiapkan diri untuk berleha-leha ada yang makan, ada yang cuman minum, ada yang berteduh, ada yang ke kantin, ada yang pergi ke hotel, ada yang bercanda, ada yang bersembahyang, dan ada pula yang masih tetap berkutat dengan aktifitasnya. pada dasarnya manusia selalu mencari sesuatu hal yang mengasyikan dirinya.

Setelah aktifitas yang kurang lebih 60 - 90 menit itu, mereka kembali lagi ke lubangnya masing2, ada yang meneruskan aktifitasnya, ada yang menunggu waktu, ada yang bercanda, ada yang belajar, ada yang membaca, ada yang baru pulang dari hotel dan seabrek aktifitas lainnya. Sehabis dering waktu telah berbunyi, mereka kembali berjuang di jalanan untuk menjadi seorang pemenang, ketika aku mengamati dari atas pohon yang tinggi, mereka bagaikan segerombolan semut yang diganggu oleh tangan jail kita, mereka masih kalah dengan kelakuan semut tanpa gangguan.

Mentari telah melambaikan tangan kepada kita, aktifitas telah berganti, ada yang mandi, ada yang minum kopi, ada yang bersantai melepas lelah di teras, ada yang jalan-jalan, ada yang menggendong anaknya, ada yang berjualan dan ada pula yang masih berkutat dengan aktifitasnya, semua kembali ke dalam pelukan malam, bagi orang yang beragama tak lupa untuk bersembahyang.

Sekarang mentari benar2 telah "mati" tugas mentari tergantikan dengan energi yang tersambungkan dengan konduktor untuk di teruskan ke alat yang di temukan oleh Thomas A Edison, terang, temaran, kerlap-kerlip dan sebagainya. Ada yang melihat tv, ada yang mendengarkan radio, ada yang internetan, ada yang Facebookan ada segudang aktifitas lainnya. Selepas cukup untuk aktifitas pengantar malam, mereka kembali ke peraduannya, tempat tidur. Dalam tidur kita masih di sibukkan dengan mimpi2 dan pergerakan jiwa kita, energi mengisi raga kita tuk kembalai esok pagi, terus, terus dan terus.

Seperti itulah kita, manusia, rutinitas, yah.... rutinitas itu selalu menyertai kehidupan, dimana kehidupan manusia sering tergadaikan, karena rutinitas itu, dan apakah kita akan selamanya begitu.

Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas. Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan yang kita punyai untuk menggali potensi diri untuk orang lain. kehidupan adalah kesempatan di mana kita menyayangi orang2 yang ada di sekitar kita, orang tua, suami atau isteri, anak-anak kita, teman kita dan tentunya Tuhan kita. Kehidupan adalah kesempatan kita untuk berbagi buat sesama. Kehidupan adalah kesempatan kita untuk mencari ilmu belajar dan belajar untuk membuat semua menjadi indah. Kehidupan adalah kesempatan kita untuk selalu mengucap syukur atas kenikatan yang di berikan olehNya. dan kehidupan adalah kesempatan untuk kita menjadi orang yang lebih baik...

Kehidupan kita kadang kita sendiri tidak mengetahuinya, kehidupan ini akan selalu berjalan sampai akhirnya kematian akan memutus kehidupan di dunia ini. Apakah 10 tahun, 5 tahun, 1 tahun, 1 bula, 1 hari, 1 jam atau bahkan sedetik lagi kita akan mati. Selama kita masih di berikan kesempatan untuk hidup gunakanlah waktu itu untuk memadang sekeliling kita, masih banyak mereka yang di luar sana memerlukan bantuan kita, sharing, berbagi, memberi.

Meraka di sana menanti uluran tangan dan kedatangan kita, mereka menantikan semangat kita, orang tua, anak, isteri atau suami, tetangga, teman dan dan sesama saudara, serta Tuhan yang selalu menanti ucapak Syukur atas nikmatNya yang telah di berikan kepada kita.

Ketika masih di beri kesempatan bernafas jangan kita gadaikan kehidupan ini hanya pada rutinitas, ucapkanlah Syukur kepadaNya bahwa kita masih Hidup dan menjladi Kehidupan, jadikan kehidupan ini menjadi ibadah, semua berdasar pada aturan dan norma yang telah dibuatNya, mari kita menjalani kehidupan yang lebih berarti dan berkualitas. Semoga.............

/------------------------------Amien-------------------------------\

Selasa, 25 November 2008

Mengertilah...

PNS, PEgawai Negeri Sipil, National Labour, PeNSiunan, atau apalah itu kepanjangannya, selalu membuat manusia (WNI khususnya) selalu ngiler dan terbawa sampai mimpi. Tak tanggung-tanggung peminatnya, dari data yang saya baca di beberapa media cetak, perbandingan antara lowongan dan jumlah pendaftar hampir 1:100. Itu yang lolos seleksi atau Memenuhi Syarat (MS).

Setelah membaca lebih detail dari total pendaftar itu 1:150. Betapa masyarakat atau tenaga terdidik di negara ini sangat memfavoritkan pegawai PeNSiunan ini. Kalau dipikir dan dicermati memang menjadi seorang PNS adalah sebuah kebanggan tersendiri, dari tingkat pendapatan sampai posisi tawar di masyarakat cukup tinggi. Tidak heran bila selama ini paradigma warga negeri ini selalu berbondong-bondong untuk mendapatkan satu tempat di kursi empuk tulang rakyat.
Ironis dan mungkin adalah tragedi. Kita simak berapa ribu lulusan sarjana tiap tahunnya, baik dari PTN, PTS, Institute, maupun sekolah antah berantah lainnya. Mereka kurang tau betapa nikmatnya menjadi seorang wiraswasta, wirausaha, entrepreneurship. Kadang saya berfikir (saat ini saya juga sebagai mahasiswa salah satu PTS kurang terkenal di Solo, D3 Teknik KOmputer, angkatan 2003, juga bekerja sebagai Technical Support Web Programming sebuah media massa terbesar di Solo) kenapa para intlektual muda itu tidak mau sedikit bersusah payah memeras otak untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan, minimal buat dirinya sendiri, syukur-syukur membuka lowongan untuk orang lain. Selain mengurangi angka pengangguran, mereka dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan denga ongkos yang tidak sedikit.
Yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha sebenarnya tidaklah terlalu sulit, semua orang saya yakin dapat dan bisa menjadi pengusaha. Kuncinya itu terletak pada kemauan dan disiplin tinggi. Tak heran jika di negara maju mendapatkan uang itu sangatlah mudah, karena mereka mau untuk itu. tidak hanya berpangku tangan meminta belas kasihan orang (menjadi karyawan atau buruh-red). Kebanyakan dari kita masih merasa ketakutan untuk menjual mimpi, semakin tinggi mimpi seseorang seharusnya semakin kerja keras dan berdisiplin. Tapi fenomena yang terjadi di negeri ini malah sebaliknya, bermimpi saja tidak berani, kapan akan menjadi bangsa yang maju kalau begini terus keadaanya, selalu menjadi pengemis (saya juga termasuk, saat ini).
Sebuah studi mengatakan bahwasannya 95% keberhasilan atau kesusksesan manusia berasal dari mimpi, semua peralatan yang sekarang ada saat ini berawal dari mimpi (tidak perlu saya sebutkan mimpi2nya itu).
Beranikan diri anda untuk melangkah, buang jauh2 prasangka buruk, tak logis, pesimis dan apatis. Songsong jiwa dinamis, optimis dan positive thinking, do as the true. Selama anda punya kemauan di situ kan selalu ada jalan, walaupun terjal dan bergelombang, tapi percayalah tidak ada ujung di duni ini, kontinuitas kan selalu terjaga walaupun anda terbang keangkasa. Dunia kita bulat, selama kita mau berjalan pasti akan menemukan asa yang terpendam. Bersambung....

Selasa, 23 September 2008

Kenapa harus uang

Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia, sejahtera, dan saya yakin tidak semua orang (sebagian kecil orang) tidak menginginkan banyak harta dan benda. Kaya.
Sistem Liberalisme menonjolkan kekayaan duniawi manusia di zaman sekarang ini, nilai dari sebuah kekayaan lebih tinggi jika dibandingkan dengan ilmu. Kekayaan itu apa? secara sederhananya adalah banyak uang, ketika orang memiliki uang yang tak terbatas maka mereka dapat membeli dan memiliki apa yang mereka mau, seperti emas, berlian, mobil, rumah, pulau, jabatan, bahkan diri orang lain dapat dibelinya.
Saya membayangkan betapa naifnya kita sebagai manusia setia kepada uang, yang apabila dianya rusak maka tidak punya nilai tukar. Dulu jauh sebelum ada uang, tidak ada manusia yang miskin dan kaya, manusia selalu dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Prisip kegotongroyongan, saling toleransi dan memberi sangat kental sebelum kedatangan alat tukar yang satu ini. Bagaimana tidak, sebagai contohnya, Parjo tidak memiliki batu untuk membuat rumah tapi dia mempunyai banyak kelapa, sedangkan isteri Parmin tidak memiliki Kelapa untuk memasak tapi mempunyai batu yang belum digunakannya. Nah ketika interksi terjadi, mereka tidak memerlukan uang guna mencukupi atau melengkapi kebutuhan mereka, barter diantara bahan-bahan tadi sudah cukup untuk saling melengkapi dan masih banyak lagi sendi-sendi kehidupan ini yang dilakukan dengan cara barter.
Pernah saya mendengar dari obrolan sesama teman, belakangan ini mesin utama ekonomi dunia adalah Amerika Serikat mengalami stagnasi pertumbuhan ekonomi, bisa dikatakan perekonomian negara itu sedang lesu. Salah satu cara untuk mengembalikan pamor adalah dengan mencetak $ sebanyak-banyaknya, sehingga mereka dapat membeli dengan $ itu, yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka mempuang cadangan emas yang setara dengan nilai cetak $ nya. Perlu di ketahui apabila suatu negara akan mencetak uang, negara tersebut harus mempunyai cadangan emas.
Mari kita cermati kembali, kehidupan ini dikendalikan oleh uang tapi itu hanya berlaku buat raga atau tubuh kita, tapi uang tidak akan berlaku buat jiwa kita. Biarlah jiwa ini bebas merdeka dengan jalan menerima keseluruhan konsep kehidupan kita, jalan hidup kita dan yang satu pasti kita tidak akan pernah kekurangan atau menjadi jiwa yang miskin, yang ada hanyalah raga miskin. Apakah kita menginginkan jiwa dan raga ini tidak miskin? jawabannya simple yaitu berusaha dan berdoalah kepada sang pencipta jagad raya ini, Allah SWT, beriman dan bertaqwa.
Uang tidak selalu memberikan kebahagiann, tanpa uang sepeserpun sekarang ini kita juga tidak bisa bahagia. Sekarang ini kita telah masuk kedalam konsep Liberalisme, mau tak mau, suka tak suka kita harus ikut dan mengikutinya, tapi yang pasti kita akan tetap bisa hidup selama kita mau berusaha dan berdoa. Life is Stunggel, no one can reach a will without a do.