Jumat, 09 Januari 2009

Agresi Israel ke Palestina

Israel mendapat gempuran roket dari Lebanon, Kamis (8/1) pagi dalam sebuah serangan yang dikaitkan dengan agresi militer Negara Yahudi itu ke Jalur Gaza.
Sementara itu, PBB terpaksa menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza karena aksi pasukan zionis Israel yang makin brutal.


Angkatan darat Israel membalas tiga serangan roket pertama dengan tembakan artileri. Aksi saling serang ini terjadi setelah Israel meluncurkan 60 serangan udara di Jalur Gaza, Rabu (7/1) malam. Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket dari Lebanon tersebut. Hamas dan Hizbullah membantah keterlibatan mereka terhadap serangan roket ini.
“Kami tidak dapat menyalahkan faksi Palestina manapun dan kami tidak tahu siapa yang menembakkan roket-roket itu. Hamas melakukan perlawanannya di dalam Palestina dan prinsip kami adalah tidak menggunakan tanah Arab lain untuk menjawab pendudukan ini. Ini adalah kebijakan kami yang tegas,” kata juru bicara Hamas di Lebanon Raafat Morra kepada AFP.
Hizbullah juga menyatakan kepada parlemen Lebanon bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan roket ke bagian utara Israel.
Setidaknya tiga roket Katyusha ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara, Kamis pagi waktu setempat. Namun sejumlah saksi mata menyebutkan lima roket telah ditembakkan dari Lebanon. Satu roket jatuh di daerah Nahariya, di utara kota Haifa. Pihak Israel menyatakan, sedikitnya dua orang terluka akibat serangan ini. Sekolah-sekolah di Israel langsung ditutup dan penduduk diberitahu untuk tidak keluar rumah.
Sejumlah laporan dari dalam Lebanon mengatakan lima tembakan mortir Israel jatuh di dekat perbatasan di dalam wilayah Lebanon, namun tidak ada korban.
Serangan terbaru itu terjadi sehari setelah pemimpin kelompok Lebanon, Hizbullah, yang merupakan sekutu kuat Hamas, berbicara secara terbuka tentang kemungkinan memulai lagi konflik dengan Israel. Hassan Nasrallah mengatakan Hizbullah sudah menyiagakan para pejuangnya di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel.
Israel meyakini serangan roket itu bukan berasal dari gerilyawan Syiah Hizbullah. “Saya rasa insiden ini sedikit aneh,” kata Rafi Eitan, seorang menteri senior di pemerintahan PM Ehud Olmert, kepada Channel 2 Israel. Seorang menteri di Lebanon juga menyebut, tembakan itu kecil kemungkinan berasal dari Hizbullah, di mana wilayah setempat saat ini masih dalam kendali pasukan perdamaian PBB. Namun pasukan Israel langsung bersiaga satu di wilayah utara untuk mengantisipasi adanya tembakan roket lanjutan.

Truk PBB diserang
Secara terpisah, bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Jalur Gaza terpaksa distop setelah konvoi truk PBB diserang tank Israel dan menewaskan dua orang, Kamis (8/1).
“Kami memutuskan untuk menghentikan seluruh operasi di Jalur Gaza karena meningkatnya ancaman terhadap personel dan wilayah tugas kami,” ujar Adnan Abu Hasna, juru bicara badan PBB untuk penyaluran bantuan (UNRWA) di Gaza. Namun Adnan tidak merinci berapa lama penghentian penyaluran bantuan ini akan dilakukan.
Serangan ini terjadi saat konvoi PBB hendak menuju perbatasan Erez untuk mengambil bantuan pada saat waktu gencatan selama tiga jam diberlakukan. Israel menyatakan mereka masih akan menyelidiki insiden ini.
John Ging, kepala badan bantuan PBB di Gaza mengatakan korban tewas merupakan kontraktor sipil Palestina yang disewa untuk membawa suplai makanan dan obat-obatan dari titik perbatasan.
“Mereka sudah mengoordinasikan langkah mereka dengan pihak Israel, seperti yang selalu dilakukan. Namun ironisnya, mereka malah ditembaki,” kecam Ging kepada televisi Al Jazeera.
Dari medan pertempuran, Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza selatan, Kamis, sementara pesawat-pesawat tempur membombardir sasaran yang diduga sebagai terowongan untuk menyelundupkan senjata di Rafah, perbatasan Mesir.
Pemboman juga dilanjutkan di bagian utara jalur pantai yang padat penduduknya itu, sementara tiga orang cedera ketika Mesjid At Taqwa hancur akibat serangan udara di Kota Gaza, Rabu malam, kata para dokter.
Di Rafah, pesawat tempur Israel menghantam sebuah rumah dan satu lokasi yang diduga sebagai terowongan di satu daerah terbuka di dekat perbatasan Mesir, Kamis sekitar pukul 01.00 waktu setempat (06.00 WIB), kata para saksi mata.
Sumber: http://www.solopos.net

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar sesuai dengan isi artikel.