This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 28 Juli 2009

Jalan mencapai kehidupan


Manusia hanyalah makhluk lemah yang tak ada apa-apanya apabila di bandingkan dengan sang penguasa siang dan malam. Manusia slalu berharap lebih dan lebih, sejauh manusia melangkah sejauh pikiran manusia mengharapkan sesuatu yang lebih jauh.

Sempat aku berfikir, kenapa manusia hidup dan untuk apa manusia di hidupkan. Bagi orang yang beragama dan banyak ilmunya pasti mereka mentautkan kehidupan ini dengan wahyuNya.

Tidak semua orang berfikir demikian, banyak sekali rahasia di balik kehidupan ini, semakin aku menelanjangi semakin bingung aku dibuatnya. Ada penjahat yang benar2 jahat, tetapi mereka santun dalam bertutur sapa dan bertindak kepada setiap orang yang bukan dijahatinya. Orang itu hanya melakukan kejahatan ketika membutuhkan dan tidak sembarangan orang yang dijahati. Ya... kalo kita perpendapat bahwa orang itu jahat, memang benar adanya tapi apakah kita lantas mendoktrin bahwa orang itu memang benar-benar jahat?

Ada penjahat yang tanggung, mereka tidak memikirkan apapun kecuali dirinya, dia memang dikenal penjahat, bajingan tengik kelas atas. Maka orang tau bagaimana harus bersikap dengan dia, keputusan apa yang harus dilakukan ketika bertemu, berbincang dan bertindak dengan dia. Ada Penjahat yang sedang melakukan proses permagangan, ini biasanya ngawur, orang2 terdekatlah yang menjadi korbannya.

Kita harap mahfum dengan mereka, karena mereka adalah penjahat biarpun mereka baik pada satu atau dua orang kita sudah pasang badan untuk menghadapinya. Di kisah2 perfileman biasanya penajahat itu durasi kesenangannya lebih lama, apakah itu mempresentasikan di kehidupan nyata juga?

Ada orang baik yang benar-benar baik, mereka melakukan pekerjaan yang mulai taat pada setiap norma dan tidak suka mencelakakan kepentingan orang lain. Biarpun dia berseberang pendapat dan kepentingan tetapi dia tetap berada dalam koridor ketaatan. Ada orang baek yang tanggung, mereka biasanya menggunakan kesempatan untuk kepentingan dan kebutuhan dia sendiri, tetapi merugikan orang di sekitarnya, banyak sekali tipe orang seperti ini di jaman yang semakin rawan ini. Biasanya mereka bergerombol bergabung menjadi sebuah perkumpulan dari 5 orang, 20 orang, 100 orang bahkan ribuan orang berkumpull di sini. Kebanyakan mereka menggelontorkan dan memplesetkan arti dari Gotong Royong.

Ada orang yang baik tapi jahat, ini tingkatan manusia yang paling parah, Musang berbulu domba, buaya berbulu ayam, apapun istilahnya itu, mereka adalah sejahat-jahatnya orang, sekalipuan pejahat kelas hiu, orang ini masih jauh lebih jahat. Dia mau melakukan apapun dengan cara apapun, entah memakan bagian tubuhnya sendiri asalkan keinginannya tercapai dia menghalalkan hal itu. Banyak sekali orang yang seperti ini, di negara ini? ada, 1, 2, 5, 10, 1000, 1 juta? aku tak tau jumlah pastinya. yang pasti mereka berdiri di atas kesengsaraan orang banyak, saya tak menyebutkan pejabat atau pejahat, saya hanya menulis apa yang ada di pikiran saya, saya tak merasa dan tak ingin melanggar UU ITE.

Bagaimanapun kehidupan ini selalu menanjak, semua bukan hanya umur tingkat kerentaan, tapi termasuk juga perilaku, permasalahan, kedewasaan dan harapan di dunia pasti harta bendan dan untuk akherat adalah amal ibadah. Jalan itu slalu mengingatkan dirikku akan hal itu, tipe mana yang akan aku pilih. semoga aku menjadi orang baek yang bener-bener baek.

10 juni 09.

Hakikat pertarungan hidup

Seekor kura-kura tampak tenang ketika merayap di antara kerumunan penghuni hutan lainnya. Pelan tapi pasti, ia menggerakkan keempat tapak kakinya, yang melangkah sangat lamban, ”Plak...plak...plak...!


Tingkah kura-kura itu pun mengundang reaksi hewan lain. Ada yang mencibir, tertawa, dan mengejek. ”Hei, kura-kura! Kamu jalan apa tidur!” ucap kelinci yang terlebih dulu berkomentar miring. Spontan, yang lain pun tertawa riuh.

”Hei, kura-kura!” suara tupai ikut berkomentar. ”Kalau jalan jangan bawa-bawa rumah. Berat tahu!” Sontak, hampir tak satu pun hewan yang tak terbahak. ”Ha..ha..ha..ha! Dasar kura-kura lamban!” komentar hewan-hewan lain kian marak.

Namun, yang diejek tetap saja tenang. Kaki-kakinya terus melangkah mantap. Sesekali, kura-kura menoleh ke kiri dan kanan menyambangi wajah rekan-rekannya sesama penghuni hutan. Ia pun tersenyum. ”Apa kabar rekan-rekan?” ucap si kura-kura ramah.

”Teman, tidakkah sebaiknya kau simpan rumahmu selagi kamu jalan. Kamu jadi begitu lambat,” ucap kancil lebih sopan. Ucapan kancil itulah yang akhirnya menghentikan langkah kura-kura. Ia seperti ingin mengucapkan sesuatu.

”Tak mungkin aku melepas rumahku,” suara kura-kura begitu tenang. ”Inilah jati diriku. Melepas rumah, berarti melepas jati diri. Inilah aku. Aku akan tetap bangga sebagai kura-kura, di mana pun dan kapan pun!” jelas si kura-kura begitu percaya diri.

***
Menangkap makna hidup sebagai sebuah pertarungan, memberikan sebuah kesimpulan bahwa merasa tanpa musuh pun sebenarnya seorang manusia sedang bertarung. Karena musuh dalam hidup bisa berbentuk apa pun, godaan nafsu, bisikan setan, dan berbagai stigma negatif. Inilah pertarungan yang merongrong keaslian jati diri sebagai muslim, aktivis, dan dai.

Pertarungan tanpa kekerasan ini bisa berakibat fatal dibanding terbunuh sekali pun. Karena orang-orang yang kalah dalam pertarungan jati diri bisa lebih dulu mati sebelum benar-benar mati. Ia menjadi mayat-mayat yang berjalan.

Bagian terhebat dari pertarungan jati diri ini adalah orang tidak merasa kalah ketika sebenarnya ia sudah mati: mati keberanian, mati kepekaan, mati spiritual, mati kebijaksanaan, dan mati identitas.

Oleh karena itu, tidak heran jika kura-kura begitu gigih mempertahankan rumah yang membebaninya sepanjang hidup. Walaupun karena itu, ia tampak lamban. Walaupun ia diserang ejekan. Kura-kura punya satu prinsip yang terus ia perjuangkan: inilah aku! Isyhaduu biannaa muslimiin.

Sumber: www.eramuslim.com

Membeli mimpi....


Life is Struggel. Pertama kita melangkah di jalan ini terasa sangat jauh sekali ujungnya, tak terlihat. Penasaran terus menggeliat diantara langkah-langkah kakiku, pertama melangkah sampai tak terhitung jumlah gerakan kaki-kaki ini, hingga ku temuakan sebuat tempat untuk bersandar dan termenung diantara kucuran keringat.

Sejumlah pertanyaan terus silih berganti di dalam hati, apa, dimana, kapan semua ini akan berakhir, terus dan terus mengejarku hingga akhirnya aku tertidur di sandaran itu.....

Tak terasa matahari telah menampakkan sinarnya, pertanda pagi telah kembali dari peraduan, perputarannya mengatarkan perjalanan panjang yang tak kunjung usai sampai sejauh ini. Semalam aku menyusuri jalanan panjang yang terus merangkak naik naik dan naik, belokannya sangat tajam kekiri ke kanan, turun lagi dan lagi, membentuk sebuah tulisan SUBHANALLAH, begitu panjang dan kompleks. Hitam rimbun yang menyembul di kiri kanan jalan slalu menghantui dan menggoda aku aku untuk terus berlari dan berlari lagi, sampai-sampai aku tak kuat untuk berlari.

Ku paksakan kaki kaki gembulku untuk terus bergerak, entah sampai kapan. Tabungan tenaga ini masih kuat untuk perjalanan jauh, terus menyusuri dan menemuka berjuta pengalaman, harapan baru dan kekuatan baru. Kawan, hidup harus terus berjalan entah sampai kapan, saat pertama aku melangkah tak membayangkan sampai sejauh ini, di tengah perjuangan ini keinginan dan hati membuat semangatku terus berkobar untuk terus melangkah.

Kawan, seandainya aku tak kuasa lagi melangkah buatkan aku sebuah tongkat untuk perjalanku, tongkat dimana akan membantu tuk menyelesaikan perjalanan ini. Seandainya tongkat yang kau berikan kepadaku telah lelah temani langkah kaki ini, tolong berikan aku sebuah tongkat lagi terus dan terus sampai di titik dimana aku mendapatkan semuanya. Kawan, tetaplah menemani langkah kaki ini, biarpun kau membawa sepeda motor, membawa, mobil, membawa, GP F1 sekalipun kau membawa Jet tempur tetaplah menemani perjalanan ini.

Teruslah bersama walau kau tak sepaham dan sependapat denganku lagi, itu pertanda bahwa kau telah menemukan sebuah jalan lain yang mungkin lebih baik atau bahkan lebih buruk dari jalan ku lalui, tak lupa akan bantuanmu kemarin kawan, aku kan slalu mengingat dan memberikan yang lebih kepadamu, tak lagi tongkat, kan ku buatkan sepatu yang memilih delapan roda, sehingga kau semakin mudah dalam melakukan perjalanan ini.

Susah senang bersama kita jalani, meniti dari satu titik ke titik selanjutnya, kau tercinta yang slalu ada untuk di temani dan menemani. Biarpun orang berkata apa, aku kan slalu menjaga langkah ini sampai mati dan menemukan kehidupan yang abadi. BISMILLAHIROBIL'ALAMIN.... kan slalu mengaum diantara langkah pertamaku.............. LIFE IS STRUGGEL. to be continue.....