This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 28 Juli 2009

Jalan mencapai kehidupan


Manusia hanyalah makhluk lemah yang tak ada apa-apanya apabila di bandingkan dengan sang penguasa siang dan malam. Manusia slalu berharap lebih dan lebih, sejauh manusia melangkah sejauh pikiran manusia mengharapkan sesuatu yang lebih jauh.

Sempat aku berfikir, kenapa manusia hidup dan untuk apa manusia di hidupkan. Bagi orang yang beragama dan banyak ilmunya pasti mereka mentautkan kehidupan ini dengan wahyuNya.

Tidak semua orang berfikir demikian, banyak sekali rahasia di balik kehidupan ini, semakin aku menelanjangi semakin bingung aku dibuatnya. Ada penjahat yang benar2 jahat, tetapi mereka santun dalam bertutur sapa dan bertindak kepada setiap orang yang bukan dijahatinya. Orang itu hanya melakukan kejahatan ketika membutuhkan dan tidak sembarangan orang yang dijahati. Ya... kalo kita perpendapat bahwa orang itu jahat, memang benar adanya tapi apakah kita lantas mendoktrin bahwa orang itu memang benar-benar jahat?

Ada penjahat yang tanggung, mereka tidak memikirkan apapun kecuali dirinya, dia memang dikenal penjahat, bajingan tengik kelas atas. Maka orang tau bagaimana harus bersikap dengan dia, keputusan apa yang harus dilakukan ketika bertemu, berbincang dan bertindak dengan dia. Ada Penjahat yang sedang melakukan proses permagangan, ini biasanya ngawur, orang2 terdekatlah yang menjadi korbannya.

Kita harap mahfum dengan mereka, karena mereka adalah penjahat biarpun mereka baik pada satu atau dua orang kita sudah pasang badan untuk menghadapinya. Di kisah2 perfileman biasanya penajahat itu durasi kesenangannya lebih lama, apakah itu mempresentasikan di kehidupan nyata juga?

Ada orang baik yang benar-benar baik, mereka melakukan pekerjaan yang mulai taat pada setiap norma dan tidak suka mencelakakan kepentingan orang lain. Biarpun dia berseberang pendapat dan kepentingan tetapi dia tetap berada dalam koridor ketaatan. Ada orang baek yang tanggung, mereka biasanya menggunakan kesempatan untuk kepentingan dan kebutuhan dia sendiri, tetapi merugikan orang di sekitarnya, banyak sekali tipe orang seperti ini di jaman yang semakin rawan ini. Biasanya mereka bergerombol bergabung menjadi sebuah perkumpulan dari 5 orang, 20 orang, 100 orang bahkan ribuan orang berkumpull di sini. Kebanyakan mereka menggelontorkan dan memplesetkan arti dari Gotong Royong.

Ada orang yang baik tapi jahat, ini tingkatan manusia yang paling parah, Musang berbulu domba, buaya berbulu ayam, apapun istilahnya itu, mereka adalah sejahat-jahatnya orang, sekalipuan pejahat kelas hiu, orang ini masih jauh lebih jahat. Dia mau melakukan apapun dengan cara apapun, entah memakan bagian tubuhnya sendiri asalkan keinginannya tercapai dia menghalalkan hal itu. Banyak sekali orang yang seperti ini, di negara ini? ada, 1, 2, 5, 10, 1000, 1 juta? aku tak tau jumlah pastinya. yang pasti mereka berdiri di atas kesengsaraan orang banyak, saya tak menyebutkan pejabat atau pejahat, saya hanya menulis apa yang ada di pikiran saya, saya tak merasa dan tak ingin melanggar UU ITE.

Bagaimanapun kehidupan ini selalu menanjak, semua bukan hanya umur tingkat kerentaan, tapi termasuk juga perilaku, permasalahan, kedewasaan dan harapan di dunia pasti harta bendan dan untuk akherat adalah amal ibadah. Jalan itu slalu mengingatkan dirikku akan hal itu, tipe mana yang akan aku pilih. semoga aku menjadi orang baek yang bener-bener baek.

10 juni 09.

Hakikat pertarungan hidup

Seekor kura-kura tampak tenang ketika merayap di antara kerumunan penghuni hutan lainnya. Pelan tapi pasti, ia menggerakkan keempat tapak kakinya, yang melangkah sangat lamban, ”Plak...plak...plak...!


Tingkah kura-kura itu pun mengundang reaksi hewan lain. Ada yang mencibir, tertawa, dan mengejek. ”Hei, kura-kura! Kamu jalan apa tidur!” ucap kelinci yang terlebih dulu berkomentar miring. Spontan, yang lain pun tertawa riuh.

”Hei, kura-kura!” suara tupai ikut berkomentar. ”Kalau jalan jangan bawa-bawa rumah. Berat tahu!” Sontak, hampir tak satu pun hewan yang tak terbahak. ”Ha..ha..ha..ha! Dasar kura-kura lamban!” komentar hewan-hewan lain kian marak.

Namun, yang diejek tetap saja tenang. Kaki-kakinya terus melangkah mantap. Sesekali, kura-kura menoleh ke kiri dan kanan menyambangi wajah rekan-rekannya sesama penghuni hutan. Ia pun tersenyum. ”Apa kabar rekan-rekan?” ucap si kura-kura ramah.

”Teman, tidakkah sebaiknya kau simpan rumahmu selagi kamu jalan. Kamu jadi begitu lambat,” ucap kancil lebih sopan. Ucapan kancil itulah yang akhirnya menghentikan langkah kura-kura. Ia seperti ingin mengucapkan sesuatu.

”Tak mungkin aku melepas rumahku,” suara kura-kura begitu tenang. ”Inilah jati diriku. Melepas rumah, berarti melepas jati diri. Inilah aku. Aku akan tetap bangga sebagai kura-kura, di mana pun dan kapan pun!” jelas si kura-kura begitu percaya diri.

***
Menangkap makna hidup sebagai sebuah pertarungan, memberikan sebuah kesimpulan bahwa merasa tanpa musuh pun sebenarnya seorang manusia sedang bertarung. Karena musuh dalam hidup bisa berbentuk apa pun, godaan nafsu, bisikan setan, dan berbagai stigma negatif. Inilah pertarungan yang merongrong keaslian jati diri sebagai muslim, aktivis, dan dai.

Pertarungan tanpa kekerasan ini bisa berakibat fatal dibanding terbunuh sekali pun. Karena orang-orang yang kalah dalam pertarungan jati diri bisa lebih dulu mati sebelum benar-benar mati. Ia menjadi mayat-mayat yang berjalan.

Bagian terhebat dari pertarungan jati diri ini adalah orang tidak merasa kalah ketika sebenarnya ia sudah mati: mati keberanian, mati kepekaan, mati spiritual, mati kebijaksanaan, dan mati identitas.

Oleh karena itu, tidak heran jika kura-kura begitu gigih mempertahankan rumah yang membebaninya sepanjang hidup. Walaupun karena itu, ia tampak lamban. Walaupun ia diserang ejekan. Kura-kura punya satu prinsip yang terus ia perjuangkan: inilah aku! Isyhaduu biannaa muslimiin.

Sumber: www.eramuslim.com

Membeli mimpi....


Life is Struggel. Pertama kita melangkah di jalan ini terasa sangat jauh sekali ujungnya, tak terlihat. Penasaran terus menggeliat diantara langkah-langkah kakiku, pertama melangkah sampai tak terhitung jumlah gerakan kaki-kaki ini, hingga ku temuakan sebuat tempat untuk bersandar dan termenung diantara kucuran keringat.

Sejumlah pertanyaan terus silih berganti di dalam hati, apa, dimana, kapan semua ini akan berakhir, terus dan terus mengejarku hingga akhirnya aku tertidur di sandaran itu.....

Tak terasa matahari telah menampakkan sinarnya, pertanda pagi telah kembali dari peraduan, perputarannya mengatarkan perjalanan panjang yang tak kunjung usai sampai sejauh ini. Semalam aku menyusuri jalanan panjang yang terus merangkak naik naik dan naik, belokannya sangat tajam kekiri ke kanan, turun lagi dan lagi, membentuk sebuah tulisan SUBHANALLAH, begitu panjang dan kompleks. Hitam rimbun yang menyembul di kiri kanan jalan slalu menghantui dan menggoda aku aku untuk terus berlari dan berlari lagi, sampai-sampai aku tak kuat untuk berlari.

Ku paksakan kaki kaki gembulku untuk terus bergerak, entah sampai kapan. Tabungan tenaga ini masih kuat untuk perjalanan jauh, terus menyusuri dan menemuka berjuta pengalaman, harapan baru dan kekuatan baru. Kawan, hidup harus terus berjalan entah sampai kapan, saat pertama aku melangkah tak membayangkan sampai sejauh ini, di tengah perjuangan ini keinginan dan hati membuat semangatku terus berkobar untuk terus melangkah.

Kawan, seandainya aku tak kuasa lagi melangkah buatkan aku sebuah tongkat untuk perjalanku, tongkat dimana akan membantu tuk menyelesaikan perjalanan ini. Seandainya tongkat yang kau berikan kepadaku telah lelah temani langkah kaki ini, tolong berikan aku sebuah tongkat lagi terus dan terus sampai di titik dimana aku mendapatkan semuanya. Kawan, tetaplah menemani langkah kaki ini, biarpun kau membawa sepeda motor, membawa, mobil, membawa, GP F1 sekalipun kau membawa Jet tempur tetaplah menemani perjalanan ini.

Teruslah bersama walau kau tak sepaham dan sependapat denganku lagi, itu pertanda bahwa kau telah menemukan sebuah jalan lain yang mungkin lebih baik atau bahkan lebih buruk dari jalan ku lalui, tak lupa akan bantuanmu kemarin kawan, aku kan slalu mengingat dan memberikan yang lebih kepadamu, tak lagi tongkat, kan ku buatkan sepatu yang memilih delapan roda, sehingga kau semakin mudah dalam melakukan perjalanan ini.

Susah senang bersama kita jalani, meniti dari satu titik ke titik selanjutnya, kau tercinta yang slalu ada untuk di temani dan menemani. Biarpun orang berkata apa, aku kan slalu menjaga langkah ini sampai mati dan menemukan kehidupan yang abadi. BISMILLAHIROBIL'ALAMIN.... kan slalu mengaum diantara langkah pertamaku.............. LIFE IS STRUGGEL. to be continue.....

Senin, 27 Juli 2009

Kabupaten Sragen buka 612 posisi CPNS 2009

Sebanyak 612 formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) jalur umum tahun 2009 diperoleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyusul turunnya surat resmi dari kementerian Pemberadayaan Aparatur Negara (Menneg PAN) belum lama ini.

Dari kuota sebanyak itu, formasi tenaga kependidikan dan kesehatan mendominasi dengan jumlah kursi mencapai 300-an atau separuh lebih.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Kushardjono ketika ditemui Espos di lingkungan Setda setempat, Senin (27/7) mengatakan secara resmi Pemkab telah menerima surat dari Menpan tentang jumlah kuota CPNS formasi tahun 2009 yang diterima. Dalam surat yang diterima tanggal 14 Juli lalu, lanjutnya, kuota yang disetujui Menneg PAN untuk Kabupaten Sragen adalah sebanyak 612.

“Jumlah itu masih dimungkinkan bertambah atau berkurang. Kami masih akan mem-breakdown dulu ke bawah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anggaran yang ada,” jelasnya.

Kushardjono mengatakan sebenarnya Pemkab Sragen mengajukan sebanyak 1.700 formasi untuk pengadaan CPNS umum tahun 2009 ini. Jumlah pengajuan tersebut disesuaikan dengan laporan kebutuhan dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Namun ternyata sesuai dengan surat yang diterima dari Menpan, kuota untuk Kabupaten Sragen hanya disetujui sebanyak 612.

“Jadi kuota 612 itu tidak serta-merta kami terima karena semua kaitannya dengan anggaran. Nanti tetap akan kami kaji kembali dan disesuaikan. Kalau memang anggaran tidak memungkinkan dan formasinya juga tidak begitu mendesak dibutuhkan, maka bisa jadi akan kami coret dulu,” jelasnya.

Lebih lanjut Kushardjono mengatakan dari 612 kuota yang diterima, formasi terbanyak adalah tenaga kependidikan dan kesehatan yang mencapai hampir 50% lebih. Sedangkan sisanya disediakan untuk formasi lainnya seperti tenaga administrasi dan tenaga teknis lain. Selain rekrutmen CPNS jalur umum, Kushardjono menambahkan tahun 2009 ini Pemkab juga akan mengangkat tenaga honorer yang tersisa dalam database memenuhi syarat (MS) A sebanyak 111 orang menjadi CPNS.
“Sesuai amanat PP 48/2005, seluruh honorer MS A harus dituntaskan sampai akhir tahun 2009. Nah, setelah MSA habis, baru kemudian langkah selanjutnya bagaimana mengusulkan revisi PP untuk rekrutmen honorer yang MS B,” imbuhnya.
Sumber: www.solopos.co.id

Benarkah cinta itu gila?

Malam ini, di kantor, sendiri menepi di pojok ruangan, setelah berfikir lama akan menulis tentang sesuatu, akhirnya aku ingat akan satu kisah hidupku, sebuah kisah nyata. Dimana aku selalu merasa bangga dan takut untuk menjalaninya (lagi) adakalanya merasa hangat di saat2 seperti itu, dan ada perasaan takut jika tak mampu mengendalikan diri.

Netral, Cinta Gila, meraung di kedua gendang telingaku, aku sengaja memutar habis volume winampku, hentakan bas dan deringan treble, dan suara vokalis, Bagus, yang tinggi membuat pikiranku menjadi tinggi juga. Terus kedengarkan hingga habis tak tersisa sedetikpun itu lagu. Ku putar ulang lagu tersebut, ku hayati dan secara perlahan masuk ke dalam pikiran terdalamku.

Lirik lengkap Cinta Gila by NETRAL Band

melesat menuju langit tujuh
secepat kilat menembus angkasa

jauh kutinggalkan planet bumi
terbang melayang melanglang buana

racun cinta membius hamba
panas dingin demam asmara

[reff]

cinta memang gila tak kenal permisi
bila disengatnya say no to kompromi

ku tak kuasa ku tak berdaya
si kerbau bego dicucuk hidungnya


Kisah kelam yang menghangatkan pada suatu musim kemarau di bulan Juli itu selalu teringiang dan "menghantui" pikiran dan jiwaku, ternyata masih ada orang seperti itu. Kisah ini tanpa sengaja sampai jauh menyeberang samudra, kisah yang seharusnya tidak menyeberang ke lain benua. Hingga pada suatu ketika mungkin terlalu asyik mengembangkan angan yang tanpa harapan, hingga kisah ini telah menyeberang. Kita tak sengaja menyeberangkan kisah ini, dan aku memahami manusia pastinya mempunyai khilaf dan mungkin khilaf itu yang mengajak kami tuk menyebrang ke benua lain.

Hangat, buliran peluh mengalir deras selama perjalanan singkat ini, tak membutuhkan waktu lama untuk mengukir sejuta kisah, mengukir kisah yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bukan aku merasa benci dengan kisa ini, tetapi lebih ke artian menyayangkan. Lirik lagu di atas bukan untukku tapi untuk dia, perasaannya tak bisa dikompromikan lewat kata-kata, terbang jauh ke awan meninggalkan bumi. Melesat cepat melebihi kecepatan cahaya, tanpa media perantara dan isolator.

Perasaanku berperang dengan batinku, perasaanku (syetan) mengatakan "teruslah maju demi kepuasan batinmu" di lain pihak batinku berteriak keras seperti suara sangkala "jangan dengarkan kata perasaanmu, itu adalah setan, pokoknya jangan kamu teruskan, sudah berhenti sampai di sini, titik" monolog diriku terus terjadi hingga akhirnya aku mengaku pasrah, apapun yang terjadi terjadilah. Sungguh sebuah jalan licin yang aku lalui tanpa menggunakan alas kaki yang bergerigi, kucoba terus perlahan dan berhati-hati dalam melangkah, akan tetapi sejauh aku melangkah yang terlihat hanyalah jalan becek dan liat. Pada satu titik dimana kesadaranku hilang kaki ini tak tahan untuk memplesetkan diri, waduwh........... akhirnya aku terpeleset juga.

Setiap hari komunikasi itu terjalin, perasaan senang, perasaan bangga, dan perasaan sombong bercampur menjadi satu, bagaikan jus aneka buah, tak karuan rasanya. Cinta memang Gila, untuk kisahku ini memang seperti itu. Cintanya kepadaku tak tehalang dimensi ruang waktu dan keadaanku, pokoknya. Yah... mau dibagaimanakan lagi, cinta itu hak, dan dia juga berhak tuk meluapkan rasa cintanya kepadaku, apapun yang ada di diriku dia tetap keukeuh untuk perasaannya itu. Sadar dan tau akan kesalahannya itu, tapi apapun yang terjadi dia tetap melenggang pergi tanpa permisi dengan nurani.

Sebuah puncak pertemuan tejadi pada pertengahan Juli, dimana kami "dipertemukan" untuk yang ke-2 kali, sebuah kesempatan untuk melontarkan sejuta bahkan lebih kata-kata yang tersimpan di dalam hatiku. Dimana sebelumnya aku telah tersadar akan keterplesetanku. Aku mulai mengerti akan ke khilafanku, dan akan aku perbaiki, akan tetapi aku juga tak mau menyakiti dia. Aku berusaha menjadi seorang lelaki yang tidak pengecut, menjadi seorang pria, seoarang ksatria.

Walaupun itu menyakitkan tapi aku berusaha jujur dengan keluarga dan teman. Ada yang menyarankan langkah A, langkah B, dan langkah C, tetapi aku mempunya rangkuman dari semua saran2 tersebut. Kucoba perlahan bicara, mengikuti iramanya, menganut faham dari cara yang baik akan menghasilkan yang baik pula. Itu aku anut selama bersamanya, perlahan kita bicara tentang kita, tentang bagaimana kita, dan tentang semua yang telah terjadi, apapun aku, dia mau dan dia akan melangkah jauh untuk itu.

Kucegah semuanya sebelum terlanjur, aku jelaskan siapa saya, siapa dia, jalan kehidupanku, jalan kehidupannya, dan itu akan menjadikan kebaikan buat semuanya, aku, dia, keluargaku, dan teman-teman kita. Tetesan air matanya membuatku menyesal, membuatku kalut dalam pikiran terdalam ini, kenapa... kenapa kau menangis, telah sadarkah, menyesalkah atau memang dia menangis karena kita tak mungkin untuk bersatu? hanya jawaban tangisan yang aku dengar.

Akhir kisah ini mungkin menjadikan sembilu di hatinya mungkin juga hatiku, aku telah berjanji untuk menemani sampai dia menemukan jati diri dan pasangan sehidup sematinya. Tapi itu hanya sekedar janji, janji janji yang tak bisa aku tepati, janjiku bukan janji suci, melainkan janji yang menenangkan hati. Aku sudah mengatakan semuanya terhadap dia, semua telah dia ketahui siapa aku dan siapa dia, tak pantas kita tuk bersama, selain itu karena status kita. Lajang dan sebaliknya.

Satu hal yang membuat aku merasa senang dengan kejadian ini, minimal aku telah sedikit membuka mata hatinya tentang kehidupan ini, yang mungkin selama ini dia tidak tau atau tidak mau tau tentang kehidupannya. Kedewasaannya hanya diperuntukkan dunia luar, kedewasaanya tidak dipergunakan untuk pribadinya. Semoga semua bisa berjalan dengan lancar, setia menemani sampai janji itu terpenuhi walaupun tanpa merubah elemennya, yang berubah hanyalah bentuk dari elemen itu.

Cinta Gila, ini sungguh terjadi di musim kemarau bulan Juli...
sebuah pelajaran hidup yang sangat berarti
pegangan tali ini masih terlalu kuat tuk tergoyah
menghabiskan kepuasanku hanya untuk pengalaman ini

dimana yang terjadi selalu ada awal
kisah dimana harus berakhir dengan tangisan
penyelasan itu belum terlambat
ini jalan terbaik yang harus ditempuh
buat diriku, dirimu dan lingkungan kita

kisah pertama dan terakhir dalam lembaran baruku
lembaran hitam terselip diantara jutaan lembaran putihku
tak bisa dibuang, tak bisa diubah
biarlah lembaran itu mengisi dan menghiasi kehidupanku
semua telah terlanjur dan aku telah menyadarinya

guru ini tlah menunjukkan jalan dimana aku harus melawatinya....

Jumat, 24 Juli 2009

Stereotip Bunga rampai


Dipagi yang teramat pagi ini, ku membayangkan sebuah keindahan sebuah bunga yang sirna karena tak ada yang merawat. Menyirami di pagi hari, memandikan cahaya mentari pagi, dan mengembalikan di saat senja tenggelam. Bunga itu tak terawat hingga akhirnya mati dikerubuti lalat. Kasihan......


Bunga rampai di pinggir jalan
Keindahan yang telena di terpa pelintas
Haus akan kemegahan dunia
Lapar akan kenikmatan sesaat

Bunga itu telah lama mati
Keindahannya diserahkan pada pemulung
Haus akan kemenangan
Lapar akan waktu yang tersisa

Bilamanpun kau tersirami
Keindahanmu tetap musnah dan tampak
Layu di tengah kesuburannya
Tergelatak begitu saja di sampar sandal

Terseok diantara sejuta kesenangan
Kamuflase sebuah kebahagiaan
Mengikhlaskan semua demi kepuasan itu
Menendang nurani, menelanjangi budi pekerti

Sungguh sebuah kemalangan
Sungguh sebuah kekhilafan yang di sengaja
Sungguh sebuah fikiran sesaat
Sungguh sebuah kemenangan sesaat
Sungguh sebuah tindakan yang sia-sia

Kasihan orang yang menemu bunga itu
Kasihan orang yang merawat bunga itu
Kasihan orang yang meluangkan waktunya
Kasihan bilama orang itu tak pernah tau

Kebahagianmu telah terampas pengalamanmu

Bendera hitam, maha seni yang rusak....

Kebebasannya mengantarkan dia sampai ke tiang tinggi, dimana bendera hitam telah ia letakkan di sana.

Kegagahan bendera itu menyiratkan sebuah arti kematian batinnya, setiap orang yang bisa melihat dengan seksama tulisan yang tersemat di dalamanya akan bertindak dan berlaku kasar. Ini bukan sebuah kiasan atau sebuah ancaman, melainkan sebuah keharusan tindakan yang mesti dilakukan.

Kabut tebal turun perlahan diantara rindang pohon, suasana dinginnya menelusuri relung jiwa kosong ini. Sepoi angin pagi menggoyangkan dedaunan yang terekat kuat di ranting-ranting pohon pinus. Pagi ini aku berjaket tebal dan di dalamnya masih menggunakan kaos rangkap berwarna cokelat bermotif garis. Terasa hangat dan yang terasa hanyalah kesejukan di raga ini.

Mentari kelihatan malu untuk menampakkan tubuhnya yang seksi, pancaran kulitnya yang kuning, tersembul di antara awan dan kabut tipis, hanya mengintip dari baliknya. Semburat cahayanya menenangkan jiwa ku, pertanda pagi ini hujan tidak turun lagi. Kulihat bendera hitam itu berkibar kencang, bersorak-sorai jauh di atas sana, bermain bersama tiupan angin pagi yang dingin. Aku paham akan kedinginnya, aku melihat dengan seksama kesendiriannya di sana, dan itu adalah sebuah pertanda bahwasannya dia menginginkan turun dan berkumpul menghangatkan bandannya yang semalam terkerubut kabut air.

Bendera hitam, yah bendera hitam itu senantiasa mengingkari hatinya untuk berhenti berkibar, bergoyang dan bersorak-sorai. Kesendiriannya terlihat jelas diantara keramaian pasar tradisional. Berdiri tinggi, sangat tinggi dan tertinggi di antara yang lainnya. Pagi itu terlihat melintas seorang penjaga gedung mewah yang bercat putih, lebih tepatnya kuning gading, berjalan pelan menahan kantuk. Perlahan dia mendekat ke tiang dimana bendera hitam itu nangkreng di atas sana, dalam batin aku begumam "tak sopan kamu, lihatlah dibawah sini, ada orang tua dengan berselimutkan sarung kumal dan keletihan karna semalam menjaga kau dan yang lainnya."

Bendeara itu tak menghiraukan apa yang terjadi di bawah sana, apa yang diperbuat oleh orang2 di bawah sini, kau terus bernyanyi dan bersorak kegirangan bersama tiupan angin, seakan kau mencuri perhatian dengan ukuranmu yang besar dan panjang. Setiap orang yang melintas melihat sekilas ke arahmu, tak kau lihatkan, tak kau pahamkah selama ini banyak diantara pelintas itu memperhatikan dan mengagumimu. Ah... bendera ya tetap bendera tak menghiraukan apapun yang ada dan terjadi di depannya, kau tetap saja bergoyang dan melambai seakan menggoda setiap orang yang dapat tergoda.

Ketakutanku selama ini, kesedihanku selama ini, kenapa harus bendera hitam yang ada di ujung sana, kenapa tidak kau kibarkan saja bendera sang saka merah putih, kenapa tidak kau kibarkan saja bendera partai yang beraneka warna dan berdesain indah. Kenapa kau kibarkan benderah hitam yang menghiasi taman dan gedung indahmu itu. Semua itu karena kebiasaan ataukah memang kesalahan kau memilih warna, apakah tidak kau ketahui sekian banyak orang yang melintas tau bahwa itu adalah lambang dari kejelekan, lambang kebusukan dan lambang dari hal2 yang tidak disukai oleh orang yang normal.

Bendera hitam terus bergoyang menantang alam, hingga suatu ketika ujunnya mulai rapuh dimakan masa, ujungnya mulai sobek dimakan sinar mentari dan tiupan angin yang kencang, ujungnya mulai hancur dimakan usianya. Dirimu akan musnah tanpa sisa dan yang terasa hanyalah penyesalan, bendera hitam telah hilang musnah. Kucoba mendekatimu, kucoba merayumu untuk turun dengan seabrek aktifitas yang tak kau sadari merusak dirimu sendiri, kucoba menarik tali yang mengikat erat aktifitasmu, perlahan kudekati tiang itu, melepaskan tali erat yang terikat di tempatnya.

Kebaikanku mengantarkan aku sampai sejauh ini, menurunkanmu, mengusapmu, menenangkanmu, dan pada akhirnya aku mengusap dan memperbaikimu, walapun aku belum yakin apa yang aku lakukan ini akan mempertahankan tubuhmu. Aku hanya mencoba untuk melakukan sebuah penyelamatan kehancuran yang ada di depanmu. Terus kucoba melipatmu menggunakan kedua tanganku, kasian melihat tubuhmu yang telah rusak, pecah, sobek, dan sebaian telah menjadi rapuh karena keasyikanmu selama di atas sana.

Selama aku memeganggu kuberikan sebuah perbaikan sana-sini, kijahit sobekan itu, ke tambal bolongan itu, dan ku cuci walaupun tidak mengembalikan kebentuk awalmu. Terus kucoba memperbaikimu, entah sampai kapan ini akan berlangsung, selama masih di pegangan tanganku kupastikan terawat dan terlindungi.

Bendera hitam, air matamu menetes pelan kebawah, sekan menyiratkan keinginanmu terus bersamaku, terus berada dalam genggaman tanganku dan tersirat keinginan dibuatkan sebuah kotak tempat menyimpanmu. Tapi aku tak punya cukup waktu dan cukup uang untuk membuat semua itu, bukannya aku tak mau, aku tak ingin memilikimu, aku hanya ingin membantumu menjadikan sebuah bendera yang terlihat rapih, aku telah mencoba tapi kamu bukan milikku, jadi aku tam mau memilikimu juga, aku hanya ingin membantu merawatmu, membenahimu karena selama ini tidak ada orang yang memperdulikanmu. Mereka hanya memandangmu tanpa memberikan sebuah sentuhan yang nyata kepada tubuh indahmu.

Aku telah berusaha dan mencoba memperbaikimu, aku tak bisa memilikimu, dan aku juga tak mau memilikimu, semoga tindakanku ini bisa membantumu, bertahan menjadi bendera hitam yang memiliki asa, dan semoga dikemudian hari kamu menemukan orang yang benar2 mau merawatmu, menyimpanmu dalam kotak mewah seperti yang kau inginkan. Bendera hitam sebuah kekuatan yang jika salah menempatkan akan berubah menjadi tanda kebejatan, dan yang jika benar dalam menempatkan kamu akan menjadi sebuah produk seni yang mengagumkan. Kebaikan itu ada di pribadi kamu, selama kamu mau dan berusaha menemukan tempat itu, kebahagiaan akan tersemat di dirimu, aku yakin akan hal itu.

Bendera hitam, semoga kebersamaan yang singkat ini menjadikan pelajaran, dan kau selalu ingat dan menjaga perawatanku yang hanya sedikit itu. Semoga...............!!!

Kamis, 23 Juli 2009

Segala macem theklek... (dari teman)

Theklek asli
: dari kayu, tinggal dikasih bandhat, atau bendrat, kadang malah potongan ban bekas, kalo dipake jalan bunyinya klethak klethe, mbrebegki...


Theklek tradisional
Theklek kecemplung kalen, timbang golek aluwung balen

Theklek ra gelem kalah
Theklek kecemplung laut, timbang golek aluwung ngrebut

Theklek kuempruohe puooolll...
Theklek midak tembelek, rasah golek teko dhewek :-)

Theklek nyasar...
Theklek temangsang nang wit kurma(o), sing digolek anak e wis lima(o)
[nek siji yo isih mikir-mikir...]

Theklek ngiman...
Theklek seko kayu glugu, siji digolek entuk e malah telu
[borong sisan, dab...]

Theklek bluluk...
Theklek sejinah ditumpuk, golak golek ra entuk-entuk

Theklek setia...
Theklek apik diblandhangne (dicolong), timbang golek luwung ngenteni randhane...
[DJARUM, dab... Demi Jandamu Aku Rela Untuk Mu]

Theklek kampret
Theklek kecemplung kali ra iso nglangi, timbang golek mendhing nggowo lari sing dicomblangi...
[ra toto nek jaman semono hare...]

Theklek melas...
Theklek ra iso di las, sing di golek jebul e ra nggagas blass...

Theklek idealis
Theklek dibrakoti tapir, ra golek golek malah mung kakehan mikir...
[mikir thok... ra ono realisasine...]

Theklek low profile
Theklek ora ono sing seko bumbung, bar ketemu olehe golek jebul gak wani nembung

Terorisme dan "hobi"


Juma'at 17 Juli 2009, pagi pukul 9 aku menhidupkan televisi yang terdapat di dalam buffet tua, TV 14" yang slalu setia menemani waktu senggangku. Mulai aku acak saluran yang sesuai dengan keinginanku.

Dari dalam televisi itu aku mendengar seorang wanita yang berbicara, ya Anchor berita salah satu televisi swasata Indonesia, samar-samar aku mendengar "bom meledak lagi di hotel JW Marriott dan hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Jumat, 17 Juli 2009 pukul 07. ..."

Wow.......... jeritan, kebencian, teriakan, dan segudang pikiran campur aduk dalam hati ini. Ini tidak mencerminkan lagu bang Roma "cukup satu kali kehilangan tongkat cukup satu kali..." setelah guncangan 2003, kenapa hal yang sama terulang kembali di tempat yang sama, apakah SOP pengamanan sudah dijalankan dengan semestinya? atau para pelaku lebih pandai? apa metal detector nya tak berfungsi? banyak pertanyaan yang tidak bisa terjawab saat itu.

Aku yakin sebagian besar bisa dikatakan mendekati 100% rakyat Indonesia mengecam dan mengutuk tindakan bondoh itu, tindakan yang membawa sebuah penderintaan khususnya keluarga korban ban umumnya rakyat Indonesia. Sebuah tindakan bodoh, (mungkin) emosi sesaat yang menimbulkan efek yang berkelanjutan.

"Korban" pertama dari kejadian ini adalah para pencinta klub sepakbola Manchester United, yang sedianya akan bertandingan melawan Indonesia All Star dalam rangkaian Tour Asia 2009, bagaikan nasi telah menjadi bubur, semua persiapan telah terlaksana dengan baik, panitia, lokasi, raounding acara dan semua tetek bengek guna menyambut kedatangan para pemain MU. 3 hari sebelum hari H (tanggal 20 Juli 2009) semuanya kacau, semuanya menjadi berantakan dan pupus sudah harapan sebuah team berkelas dunia tampil di negeri tercinta, di stadion kebanggan kita.

Bagaimanapun itu adalah perbuatan keji dan tak manusiawi, tapi lantas apa yang selama ini kita (khususnya aparat yang berwenang) lakukan? tindakan preventif apa yang telah di terapkan? berhasilkah, adakalanya perlu mengupgrade tindakan itu. Petugas keamanan sekelas hotel Marriott pastinya sangat mumpuni, dengan SDM dan fasilitas keamanan yang terbaru. Jika begini berarti bisa disimpulkan, teroris lebih pintar dari petugas keamanan dong? bisa ya dan bisa tidak.

Teror, ya teror buat kebanyakan orang adalah sebuha hal yang menakutkan dan mengerikan. Tapi jawaban yang berbeda jika kita lontarkan ke orang yang hobinya membuat teror, itu adalah "pekerjaan" yang menurut dia bisa di pertanggungjawabkan dihadapan yang pencipta yaitu Allah SWT, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pimpinan kelompok terorisme tersebut. Ini adalah sebuah kemenangan buat mereka, dan tentunya mereka telah merasa berhasil dan sukses dengan jadwal yang telah di tetapkan.

Kenapa di negeri yang penuh dengan kekayaan alam, budaya dan kedamaian ini selalu tercipta sebuah teror bom. Apakah ini dampak dari sistemp pemerintahan yang mawut, sistem birokrat yang sekarat, ataukah karena budaya korupsi kolusi dan nepotisme di pelihara dan dianak pinakkan? yah... semoga dengan kejadian ini semua bisa terungkap, siapa, mengapa mereka melakukan hal seperti ini. Seberapa hebatnya effek kejadian bom ini, ada yang lebih jauh membunuh lagi yaitu Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Jika Tripartit itu tidak segera ditumpas bom-bom lain akan bermunculan dan semakin banyak.

Jadikan negeri ini yang berpadangan Ketuhanan dan Kemanusiaan jangan dijadikan pandangan kehartaan.

Gibah yang diperbolehkan

Menurut bahasa, kata gibah berasal dari al-ghib (tidak tampak). Makna gibah berkembang jadi bergunjing atau membicarakan aib orang yang tidak disukai. Gibah merupakan penyakit jiwa yang destruktif (berbahaya).

Hukum gibah adalah haram. Tidak ada pengecualian mengenai perbuatan ini kecuali bila terdapat kemaslahatan yang lebih kuat seperti beberapa hal atau kasus sebagai berikut:
1. Orang yang mazhlum (teraniaya) boleh menceritakan dan mengadukan kezaliman orang yang menzaliminya kepada seorang penguasa atau hakim atau kepada orang yang berwenang memutuskan suatu perkara dalam rangka menuntut haknya.
2. Meminta bantuan untuk menyingkirkan kemungkaran dan agar orang yang berbuat maksiat kembali ke jalan yang benar.
3. Memperingatkan kaum muslimin apabila ada perawi, saksi, atau pengarang yang cacat sifat atau kelakuannya, menurut ijma ulama, seorang muslim boleh bahkan wajib memberitahukannya kepada kaum muslimin. Hal ini dilakukan untuk memelihara kebersihan syariat.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Setiap harta, kehormatan, dan darah seorang muslim adalah haram atas muslim lainnya. Cukup buruklah seseorang yang merendahkan saudaranya sesama muslim.”
Beberapa hal yang dapat menjauhkan seseorang dari gibah:
1. Merasakan apakah yang dibicarakan itu termasuk gibah atau bukan. Caranya dengan membayangkan seandainya orang yang dibicarakan itu mendengar apa yang ia bicarakan, jika dia merasa tidak senang maka itu adalah perbuatan gibah.
2. Setelah mengetahui haramnya gibah,berusahalah semaksimal mungkin untuk menjauhinya yaitu dengan menyeleksi apa yang akan dikatakan.
3. Menelaah, merenungkan, dan meyakinkan diri sendiri bahwa dengan membicarakan kejelekan orang lain sebetulnya itu sama sekali tidak akan menambah derajat seseorang.
4. Menyadari bahwa seseorang yang dibicarakan kejelekannya itu sebenarnya adalah saudaranya sendiri, bukan musuh yang harus dihujat atau pun dicela.
5. Jika diajak membicarakan kejelekan orang lain, seorang muslim harus menyadari bahwa ada dua kemungkinan tentang orang yang menggunjing, pertama karena dia belum tahu haramnya gibah menurut Islam atau kemungkinan kedua yaitu dia sedang khilaf tanpa sengaja telah menggunjing. Maka berusahalah untuk menghentikannya secara makruf tanpa menyinggung perasaannya. Caranya, ingatkanlah secara lisan bahwa gibah itu dilarang.
Jumhur ulama berpendapat, cara yang mesti ditempuh oleh orang yang bertobat karena menceritakan saudaranya ialah hendaknya dia menghentikan perbuatan itu dan bertekad tidak akan mengulanginya. Sebagian ulama men-syaratkan pula untuk meminta maaf kepada orang yang telah digunjingkannya itu. Adapun yang lainnya mengatakan bahwa tidak menjadi syarat baginya meminta maaf kepada orang itu. Karena bila dia memberitahukan kepada orang itu tentang gunjingannya, barangkali ia akan merasa lebih sakit daripada dia tidak mengetahui apa yang telah dipergunjingkan orang terhadap dirinya itu.

Rabu, 22 Juli 2009

DPRD panggil Kades-Sekdes Tegalombo

Itu semua akan kami lakukan untuk mengetahui benar tidaknya penyalahgunaan ADD. Nantinya, seluruh unsur yang kami panggil diharapkan dapat menjelaskan sesuai dengan bidangnya.


Sragen (Espos)-DPRD Sragen bakal melakukan pemanggilan terhadap Kades Tegalombo, Jumari dan Sekdes Tegalombo, Sri Hartini akhir bulan Juli mendatang. Pemanggilan tersebut terkait dengan klarifikasi dan penjelasan terkait dugaan penyalahgunaan penggunaan dana alokasi dana desa (ADD) di desa setempat sejak beberapa tahun terakhir.
Demikian dijelaskan Ketua Komisi A DPRD Sragen, Mahmudi Tohpati saat ditemui Espos di kantornya, Selasa (21/7). Selain permintaan keterangan terhadap kedua unsur yang sedang bertikai, sedianya pihaknya bakal melakukan pemanggilan terhadap Kabag Pemerintahan Sragen, Asisten I, Inspektorat, camat, dan BPD.
“Itu semua akan kami lakukan untuk mengetahui benar tidaknya penyalahgunaan ADD. Nantinya, seluruh unsur yang kami panggil diharapkan dapat menjelaskan sesuai dengan bidangnya masing-masing,” jelasnya.
Dia mengatakan, rencana awal pemanggilan dilakukan tanggal 28 Juli mendatang. Persoalan ADD menjadi persoalan penting yang mendapatkan perhatian khusus, lantaran menyangkut masyarakat di desa yang bersangkutan. “Desa dapat membangun ya dari ADD. Makanya, dengan santernya pemberitaan terkait perseteruan Pemdes di Tegalombo, kami merasa perlu mengklarifikasinya lebih lanjut,” ulasnya.
Sebelumnya, Kades Tegalombo, Jumari dan Sekdes Tegalombo, Sri Hartini terlibat perseteruan soal dugaan penyelewengan ADD sejak beberapa tahun terakhir.
Awalnya, Sekdes menuding Kades telah melakukan dugaan tindakan korupsi saat merealisasikan ADD. Lantaran kesal, Kades setempat tidak menerima tudingan itu dan balik menantang Sekdes untuk membuktikan secara hukum. “Saya sudah menyiapkan langkah hukum soal itu,” jelas Jumari.

Selasa, 21 Juli 2009

Seberapa jauh jalan pikiran kita

Bukankah setiap peran memerlukan dialog, akting dan tentu saha alur cerita apa yang akan diperankannya. Setiap ada kesempatan dan setiap orang yang hidup di dunia ini berperan dan memerankan salah satu penokohan.

Hidup di dunia ini selalu dibarengi dengan dua hal yang saling berlawanan, susah senang, introvert ekstrovert, tinggi rendah, dan seabreg keterbalikan lainnya. Asumsi seseorang mengenai satu dan lain hal tentunya sangat berbeda walaupun tidak menutup kemungkinan cara yang digunakan sama. Manusia dipandang lebih dewasa tidak berdasarkan tingkat umur, kedewasaan seseorang lebih didasarkan pada cara pandang dia terhadap setiap hal yang ada.

Pernah berbincang dengan teman mengenai arti kedewasaan, dia mengatakan bahwasannya setiap orang yang sudah berumur matang dan cakap bicara maka orang itu bisa dikatakan dewasa, dan dia menambakan pula dewasa biasanya dibarengi dengan sifat sabar, ikhlas dan berpadangan luas. Sebuah pertanda bahwa kedewasaan tidak hanya berdasar pada kuantias umur akan tetapi lebih di dasarkan pada kualitas cara pandanga dan jauh dekat pikiran seseorang dalam menyikapi sebuah masalah.

Itu tidak bisa dipaksakan kepada individu yang terkait, kedewasaan timbul dengan sendirinya bersama dengan perjalanan sang waktu. Akankah sifat itu bisa dipelajari, saya katakan bisa, karena tindakan yang dibarengi dengan dasar dan teori relatifitas akan menjadikan tindakan tersebut membawa kita ke tingkat kedewasaan yang lebih tinggi.

Tertawa, senang, menangis, sedih adalah sebuah sifat yang wajar dan manusiawi, akan tetapi ketika tindakan yang tersebut diatas dilakukan di tempat yang salah akibatnya akan fatal, dan itu bersifat privat. Kenapa saya mengatakan privat karena tindakan itu yang merasakan adalah diri sendiri, timbul karena adanya dorongan untuk melakukan, dan itu bisa menggambarkan seberapa tingkat dewasanya dia, itu baru dari segi sifat yang general. Ketika tangisannya di tempatkan pada tempat yang seharusnya, begitu juga dengan tertawanya, orang lain menilai itu adalah sebuah kewajaran. Tetapi dari hal yang kecil itu, jka penempatannya salah maka kita langsung bisa menarik kesimpulan bahawa tingkat kedewasaannya perlu di pertanyaakan, bahkan dia bisa dikatakan jalan pikirannya terlalu cetek.

Banyak kejadian disekitar kehidupan kita, mungkin kita sendiri yang mengalaminya. Ketika teman, sodara, atau diri kita sendiri yang mengalami suatu kejadian yang salah, -manusia khilaf di dunia ini wajar- seharusnya kita sebagai individu yang matang lantas tidak meninggalkannya, mencemoohnya, semakin menjadikan kesalahan itu sebagai konsumsi bincang-bincang. Efektifitas sifat diperlukan dalam permasalahan seperti ini, disamping mengukur dan belajar bersikap dewasan dan mendewasakan permasalahan, ini lebih ke cara pandanga seseorang mengenai permasalahan itu sendiri.

Ketika teman kita menghadapai sebuah permasalahan tak sepantasnya kita meninggalakannya, justru diri kita dituntut untuk membimbing mengarahkan dan memberi penerang jalan untuk keluar dari permasalahannya ini. Jangan malah di tertawakan, di hujat, di jadikan bahan perbincangan atau apapun hal lainnya. Karena kita mau untuk itu ya harus dibarengi dengan sikap iklhas dan tidak jumawa. semoga...........

Sabtu, 18 Juli 2009

Kades Tegalombo tuntut balik Sekdes

Kalijambe (Espos) Kades Tegalombo, Kalijambe, Jumari tidak menerima tudingan dianggap melakukan tindakan korupsi dana ADD desa setempat dalam beberapa tahun terakhir.

Tudingan yang dialamatkan kepadanya dinilai tidak berdasar dan tidak benar adanya. Menurut Jumari, sejauh ini proyek pembangunan di Tegalombo sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Segala program pembangunan yang sudah disepakati antara pemerintah desa (Pemdes) dengan masyarakat sudah dilakukan dengan baik. Di antaranya adalah upaya perbaikan pengaspalan jalan dan berbagai pembangunan fisik lainnya.

“Ini sudah mengandung pencemaran nama baik namanya. Saya akan menuntut pertanggungjawaban Sekdes. Kalau dia tidak dapat mempertanggungjawabkan apa yang sudah dikatakannya selama ini, maka saya akan menuntut balik. Diproses hukum pun saya siap menghadapinya,” jelasnya kepada Espos, Jumat (17/7).

Dia mengatakan, tudingan tindakan korupsi itu sebenarnya berawal dari dendam pribadi Sekdes. Pasalnya, sejak akhir pekan lalu, pihak Pemdes menuntut Sekdes untuk segera mengembalikan tanah bengkok yang dimilikinya. Hal itu dilakukan menyusul kesepakatan bersama sesaat setelah Sekdes diangkat sebagai PNS. Sekdes tersebut diberikan batas waktu pengembalian tanah bengkok hingga 1 April 2009.

“Posisi saya kan sebagai seorang Kades, jadi saya berhak menyampaikan instruksi dari Pemkab itu. Namun, sepertinya saat saya minta untuk mengembalikan, justru si Sekdes ini ingin nggondeli terus bengkok yang dimilikinya. Kalau sudah seperti ini kan tidak benar adanya,” jelasnya.

Cari kesalahan
Menurut dia, luas tanah bengkok yang dimiliki Sekdes setempat mencapai dua hektare. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukannya, ternyata tanah tersebut sedang disewakan kepada seseorang selama dua tahun ke depan. Sehingga, saat Pemdes meminta tanah itu, Sekdes yang bersangkutan sampai saat ini belum memberikannya.

“Sudah jelas, apa yang dikatakan Sekdes itu hanya egoisme pribadi. Tidak berdasar, dan saya pikir Sekdes itu sudah frustrasi terhadap apa yang saya lakukan. Makanya, dia mencoba untuk mencari-cari kesalahan saya sebagai Kades. Tapi, faktanya justru apa yang ditudingkan kepada saya itu menjadi bumerang bagi dia,” terang dia.

Sebelumnya, Sekdes Tegalombo, Sri Hartini menuding pengelolaan keuangan yang ada di desanya tidak dilakukan secara transparan oleh Kades terkait. Bahkan, dalam berbagai kesempatan dirinya tidak pernah diajak membahas persoalan keuangan desa. “Saya menilai memang sudah ada unsur korupsi di sana. Karena, saya ini orang dalam, jadi saya tahu mengetahui semuanya,” ulasnya.

Pada kesempatan yang sama, anggota DPRD Sragen, Inggus Subaryoto mendesak agar persoalan ini ditangani serius oleh pihak eksekutif maupun legislatif. Oleh karena, keberadaan uang ADD merupakan uang rakyat yang harus dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. “Memang harus ditelusuri lebih lanjut, kalau ingin mengetahui persoalan sebenarnya,” kata dia.

Sumber: www.solopos.co.id

Penggunaan ADD tak transparan; Kades Tegalombo dituding korupsi

Realisasi penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) di Desa Tegalombo, Kalijambe yang berlangsung sejak tahun 2006 hingga sekarang dinilai tidak transparan.

Sejauh ini, realisasi penyaluran dana ADD di desa setempat hanya mencakup 50% dari dana keseluruhan. Sedangkan, sisa penggunaan ADD tidak diketahui secara pasti penggunaannya.
Demikian ditegaskan Sekretaris Desa Tegalombo, Sri Hartini saat dihubungi Espos, Rabu (15/7). Akibat tidak transparannya penggunaan dana ADD tersebut dinilai menghambat proses pembangunan desa, baik secara fisik maupun nonfisik. Padahal, menghadapi era kemajuan, mestinya pembangunan di Tegalombo menjadi skala prioritas yang tidak boleh ditinggalkan.
”Ketidaktransparanan penggunaan dana ADD itu memang sudah berlangsung sejak tahun 2006. Sementara, saya ini kan kapasitasnya sebagai Sekdes. Mestinya, saya harus mengetahui alur masuk dan keluarnya penggunaan dana. Saya menilai memang sudah ada indikasi korupsi di sini,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, keberadaan seorang Sekdes di Tegalombo tidak lebih sekadar sebagai bamper Kepala Desa (Kades). Ketika menghadapi persoalan serius yang terkait dengan masa depan desa, Kades yang bersangkutan mulai menggandeng Sekdes. Namun, saat membahas keuangan, Sekdes selalu dilangkahi. ”Oleh karena perlakuan yang ingin menang sendiri dari seorang Kades, maka hubungan saya (Sekdes-red) dengan Kades selalu renggang,” katanya.
Menurut dia, dana ADD yang diterima di Tegalombo berkisar puluhan juta rupiah. Dari jumlah tersebut, 50% jatah ADD yang seharusnya digunakan untuk pembangunan desa justru masuk ke kantong pribadi. Di sisi lain, penyaluran dana ADD itu pun berlangsung setengah-setengah.
Menurut anggota DPRD Sragen, Inggus Subaryoto munculnya pengaduan seorang Sekdes terhadap kepemimpinan Kades harus ditindaklanjuti. Paling tidak, upaya klarifikasi dan pembuktian berbagai tudingan tersebut dapat diuji kebenarannya. ”Kalau sudah seperti itu, mestinya Komisi A segera melakukan pemanggilan terhadap seluruh pihak terkait.”
Terpisah, menurut Kades Tegalombo, Jumari, apa yang ditudingkan Sekdes terhadapnya termasuk tudingan yang tidak mendasar. Pasalnya, selama ini realisasi penggunaan ADD di Tegalombo sudah berjalan lancar. Berbagai proyek pembangunan seperti pengaspalan jalan dan yang berwujud fisik atau nonfisik lainnya sudah dilakukan sebagaimana mestinya.
”Saya tidak terima kalau dikatakan seperti itu. Pokoknya saya akan menuntut balik kepada Sekdes, karena pernyataannya telah merugikan saya. Itu hanya upaya dendam pribadi ketidaksenangan Sekdes terhadap saya. Perlu diketahui, untuk tahun ini saja, pencairan tahap pertama dana ADD senilai Rp 70 juta juga tidak ada masalah,” terang dia.

Jakarta dibom, 9 tewas

Ibukota Jakarta kembali diguncang ledakan bom, Jumat (17/7) pagi. Restoran Airlangga Hotel Ritz Carlton dan Syailendra Hotel JW Marriott luluh lantak akibat dibom sekitar pukul 07.45 WIB.

Sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas dan 52 lainnya terluka akibat insiden yang menampar muka Indonesia menjelang pertandingan Manchester United (MU) melawan tim Indonesia All Star yang sedianya digelar, Senin (20/7) itu. Karena insiden itu, pihak MU akhirnya membatalkan datang ke Indonesia.
Enam orang ditemukan meninggal di JW Marriott, dua di Ritz Carlton sedangkan satu orang meninggal saat dirawat di RS.

Di antara korban tewas adalah Presiden Direktur Holcim Timothy Mackay dan Commercial Manager PT Thiess Contractors Indonesia Garth McEvoy, Natan Verity, 39, asal Australia, Arnold (Singapura), Darmanto (Indonesia) sementara jenazah lain belum teridentifikasi.

Dua dari delapan orang yang meninggal di lokasi kejadian diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut. Para korban dibawa ke RSCM Jakarta, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan RS Medistra.
Menurut data di kepolisian, ledakan pertama terjadi pukul 07.45 WIB di Restoran Airlangga Hotel Ritz Carlton di Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Beberapa menit kemudian terjadi ledakan lebih dahsyat sehingga mengakibatkan bagian depan hotel hancur berantakan.

Sekitar pukul 07.47 WIB, ledakan terjadi di Restoran Syailendra Hotel JW Marriott dan mengakibatkan kondisi tak kalah parah. Para korban rata-rata ditemukan dalam kondisi berlumuran darah akibat terkena pecahan kaca dan serpihan bom. Beberapa korban bahkan ditemukan dalam kondisi tubuh tidak utuh.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, memastikan dua orang yang ditemukan tewas di lokasi kejadian adalah pelaku bom bunuh diri. ”Dari olah TKP didapatkan fakta dua pelaku bom bunuh diri,” kata Bambang.
Menurutnya, tim Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri tengah melakukan pemeriksaan terhadap identitas pelaku. ”Dua pelaku sedang dalam pendalaman identitas karena di Ritz Carlton, TKP dalam keadaan utuh. Di JW Marriott batok kepalanya lepas, tapi masih bisa diidentifikasi,” lanjutnya.

Menginap
Kapolri menyebut, pelaku yang mengebom JW Marriott berinisial NA menyewa kamar 1808 di lantai 18 selama satu pekan. Sumber di kepolisian mengungkapkan, NA bernama lengkap Nurdin Aziz. Kamar 1808 itu dijadikan posko para pelaku bom bunuh diri. Sama seperti halnya pelaku bom di JW Marriott, pelaku bom bunuh diri di Ritz Carlton juga menginap di hotel tersebut. ”Ada kemungkinan itu, kami masih menelusuri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Chrysnanda di lokasi kejadian.

Kapolri menambahkan, pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton identik dengan jaringan terorisme yang telah ditangkap polisi di Cilacap dan Malang, beberapa waktu lalu. ”Untuk masyarakat di mana saja berada agar memberi info secepatnya apabila ada orang-orang yang tidak dikenal, karena ternyata seperti yang baru saja kami ungkap di Cilacap dan Malang, ada pelaku yang bomnya kami temukan identik dengan yang di sini.”

Terpisah, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan, meski para pelaku telah menginap cukup lama di hotel, namun bom yang diledakkan diracik di luar. ”Mereka tidak meracik di dalam. Mereka membawa dari luar,” ujar Kadiv Humas.
Nanan Sukarna mengatakan, bom yang meledak di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton memiliki daya ledak rendah (low explosive). Jenis bom yang digunakan sama untuk dua lokasi tersebut.

Berdasarkan pantauan kemarin, di sekitar hotel, sedikitnya sembilan mobil ambulans dan dua mobil pemadam kebakaran terus berjaga-jaga. Sementara tim gegana dan tim reserse Polri terus menyisir hotel guna mencari bahan peledak lainnya. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono menyatakan pihaknya berhasil menjinakkan bom rakitan di kamar 1808 Hotel JW Marriott.
”Bom langsung dapat diurai, dan isinya bubuk hitam low explosive dan terdapat mur-mur,” katanya.

Dikatakan dia, bom yang ditemukan memiliki jenis yang sama dengan yang berada di TKP pengeboman.
Guna mengusut kasus itu, polisi menyita circuit closed television (CCTV) di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.
Dari rekaman CCTV, terlihat seorang lelaki misterius tiba-tiba berjalan cepat menuju restoran di lobi Hotel Ritz Carlton. Pria tersebut membawa dua tas hitam, mengenakan kacamata hitam, topi hitam dan jas hitam. Tas yang dibawa merupakan tas ransel yang dikenakan di depan serta tas travel bag yang diseret.

Diduga kuat pria yang terekam di CCTV tersebut adalah pelaku pengeboman. Sekitar 40 detik setelah pria tersebut datang, tiba-tiba terjadi ledakan besar di lobi hotel.
Guna penyidikan lebih lanjut, aparat Densus 88 Mabes Polri bergerak cepat dengan mengamankan dua saksi kunci peristiwa peledakan bom di Hotel JW Marriott. Saksi itu mengetahui bagaimana peristiwa bom bunuh diri terjadi.

Mereka masing-masing berinisial DAT dan BT. Keduanya saat ini masih menjalani perawatan di RS Jakarta, karena juga menderita luka. Kedua saksi ini mengetahui saat pria bertopi, berjaket, dan membawa tas bisa masuk dan meledakkan diri.
”CCTV itu dibawa ke Puslabfor Mabes Polri untuk diidentifikasi,” kata Kombes Pol Chrysnanda.

Pelaku bom bunuh diri dalam kondisi hancur lebur. Kepalanya terlepas dari tubuh. Kepala di Hotel Ritz Carlton rusak, karena batok kepalanya terkelupas. Wajah pelaku bom bunuh di Ritz Carlton agak sulit diidentifikasi. Sedangkan potongan kepala yang ditemukan di Hotel Marriott masih utuh. Foto potongan kepala yang ditemukan di Marriott inilah yang beredar lewat Internet.

Sementara itu, seorang warga Amerika Serikat, David Potter, 60, yang menjadi korban ledakan bom di Hotel JW Marriott dirujuk ke rumah sakit Singapura setelah sebelumnya mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Jakarta. ”Potter mengalami patah kaki kiri dan sudah dirujuk ke Singapura,” kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan, Rustam S Pakaya.

Luka sobek
Rustam menambahkan, ada seorang warga Kanada, Edward Thelsen, yang juga menjadi korban ledakan di JW Marriott dirujuk ke RSPP akibat luka bakar yang dideritanya. Menurut Rustam sebagian besar korban ledakan bom baik yang terjadi di Hotel JW Marriott maupun Ritz Carlton datang ke rumah sakit dengan luka sobek di sekujur tubuhnya.

Berdasarkan data sementara yang dikumpulkan, katanya, total korban cidera ledakan bom berjumlah 55 orang dengan perincian 39 orang ditempatkan di Rumah Sakit MMC Kuningan, 13 orang di Rumah Sakit Jakarta, satu orang di RSPP, satu orang di Rumah Sakit Medistra dan seorang lagi dirujuk ke Singapura.

Sementara itu, para tamu di hotel tidak diperkenankan mengambil barang-barangnya di kamar hotel pasca-ledakan bom yang terjadi Jumat pagi. Salah seorang tamu, Saprial, mengaku kesulitan saat mengambil barang-barang berharga miliknya yang masih tertinggal di dalam kamar hotel.
Kapolri menyatakan, hingga kemarin operasi motif masih diselidiki. Kejadian ini membuat Jakarta ditetapkan dalam status siaga I.
Sumber: http://www.solopos.co.id

Pelajaran Hidup

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ...

sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.


Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..
sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ...
sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ...
sebagai balasannya ... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..
sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ...
sebagai balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU .!"

Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ...
sebagai balasannya .. kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ...
sebagai balasannya .. kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu ..
sebagai balasannya .... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar

Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantar mu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ...
sebagai balasannya ... kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu ke bioskop ...
sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ...
sebagai balasannya . kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ...
sebagai balasannya ... kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ...
sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.

Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...
sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting ..
sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman

waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA..
sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertana .
sebagai balasannya ... kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen

Waktu kamu berumu r 20 tahun, dia bertany a "Darimana saja seharian ini?"..
sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."

Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu .
sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu."

Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ...
sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bias main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu .
sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ...
sebagai balasannya ... kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."

Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya . kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."

Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ...
sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali,nggak ada waktu."

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu...
sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya



dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam


MAKA .
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKA NLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

http://forum.wintersat.com/hikmah-motivation-inspired-story/507-pelajaran-hidup.html

Membuat kehidupan lebih Berarti....

Setiap orang memiliki sebuah kehidupan, nasib atau peruntungan, dan tentunya rutinitas sendiri-sendiri. Setiap orang tidak bisa sama persis dengan orang lain. Malam ini lebih tepatnya pagi ini saya merenung seorang diri, berapa lama saya hidup di dunia ini? dan kapa akan mngakhiri aktifitas hidup ini, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun atau 50 tahun lagi? hanya DIAlah yang mengetahui segalanya.


Banyak di antara kita yang bergelut dengan rutinitas, ibu yang mengurus rumah tangga, bapak yang bekerja, anak yang bersekolah, kakek nenek yang berkebun dan seabrek rutinitas lainnya. Tanpa sadar kita melakukannya itu setiap hari, ketika pagi menjelang seluruh orang sibuk mengurusi persiapan harinya, ada yang mandi, ada yang masak, ada yang memanasi mesin, ada yang berolahraga dan ada pula yang baru bangun tidur. Setelah semua selesai dalam persiapan pagi, setiap orang beralih aktifitasnya Ada yang berangkat sekolah, ada yang membersihkan rumah, ada yang berangkat sekolah dan ada pula yang bertengkar, yah........ itulah sebuah kehidupan pagi.

Ketika semua telah lepas dari pintu dan halaman rumah suasana berganti meriah di jalanan, ada yang mengayuh sepeda, ada yang mengendarai motor, ada yang mengendarai mobil, dan kehidupan dijalanan seperti sebuah medan pertempuran, serong sana serong sini, belok kanan belok kiri, semua berjuang untuk menjadi pemenang jalanan. Kadang ada beberapa "musuh" kita yang tidak memperdulikan orang lain, ibarat sebuah pelakon kehidupan, ada yang jahat, ada yang methakil dan ada pula yang baik.

Ketika sampai di tempat aktifitas masing-masing, mereka melakukan aktifitasnya, ada yang memegang pulpen, ada yang memegang sabit, ada yang mengetik, ada yang maen game ada yang rapat ada yang melihat-lihat dan banyak aktigitas lagi sesuai dengan rutinitas mereka. Ketia sinar mentari telah tepat di ujung kepala, kebanyakan dari kita sibuk mempersiapkan diri untuk berleha-leha ada yang makan, ada yang cuman minum, ada yang berteduh, ada yang ke kantin, ada yang pergi ke hotel, ada yang bercanda, ada yang bersembahyang, dan ada pula yang masih tetap berkutat dengan aktifitasnya. pada dasarnya manusia selalu mencari sesuatu hal yang mengasyikan dirinya.

Setelah aktifitas yang kurang lebih 60 - 90 menit itu, mereka kembali lagi ke lubangnya masing2, ada yang meneruskan aktifitasnya, ada yang menunggu waktu, ada yang bercanda, ada yang belajar, ada yang membaca, ada yang baru pulang dari hotel dan seabrek aktifitas lainnya. Sehabis dering waktu telah berbunyi, mereka kembali berjuang di jalanan untuk menjadi seorang pemenang, ketika aku mengamati dari atas pohon yang tinggi, mereka bagaikan segerombolan semut yang diganggu oleh tangan jail kita, mereka masih kalah dengan kelakuan semut tanpa gangguan.

Mentari telah melambaikan tangan kepada kita, aktifitas telah berganti, ada yang mandi, ada yang minum kopi, ada yang bersantai melepas lelah di teras, ada yang jalan-jalan, ada yang menggendong anaknya, ada yang berjualan dan ada pula yang masih berkutat dengan aktifitasnya, semua kembali ke dalam pelukan malam, bagi orang yang beragama tak lupa untuk bersembahyang.

Sekarang mentari benar2 telah "mati" tugas mentari tergantikan dengan energi yang tersambungkan dengan konduktor untuk di teruskan ke alat yang di temukan oleh Thomas A Edison, terang, temaran, kerlap-kerlip dan sebagainya. Ada yang melihat tv, ada yang mendengarkan radio, ada yang internetan, ada yang Facebookan ada segudang aktifitas lainnya. Selepas cukup untuk aktifitas pengantar malam, mereka kembali ke peraduannya, tempat tidur. Dalam tidur kita masih di sibukkan dengan mimpi2 dan pergerakan jiwa kita, energi mengisi raga kita tuk kembalai esok pagi, terus, terus dan terus.

Seperti itulah kita, manusia, rutinitas, yah.... rutinitas itu selalu menyertai kehidupan, dimana kehidupan manusia sering tergadaikan, karena rutinitas itu, dan apakah kita akan selamanya begitu.

Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas. Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan yang kita punyai untuk menggali potensi diri untuk orang lain. kehidupan adalah kesempatan di mana kita menyayangi orang2 yang ada di sekitar kita, orang tua, suami atau isteri, anak-anak kita, teman kita dan tentunya Tuhan kita. Kehidupan adalah kesempatan kita untuk berbagi buat sesama. Kehidupan adalah kesempatan kita untuk mencari ilmu belajar dan belajar untuk membuat semua menjadi indah. Kehidupan adalah kesempatan kita untuk selalu mengucap syukur atas kenikatan yang di berikan olehNya. dan kehidupan adalah kesempatan untuk kita menjadi orang yang lebih baik...

Kehidupan kita kadang kita sendiri tidak mengetahuinya, kehidupan ini akan selalu berjalan sampai akhirnya kematian akan memutus kehidupan di dunia ini. Apakah 10 tahun, 5 tahun, 1 tahun, 1 bula, 1 hari, 1 jam atau bahkan sedetik lagi kita akan mati. Selama kita masih di berikan kesempatan untuk hidup gunakanlah waktu itu untuk memadang sekeliling kita, masih banyak mereka yang di luar sana memerlukan bantuan kita, sharing, berbagi, memberi.

Meraka di sana menanti uluran tangan dan kedatangan kita, mereka menantikan semangat kita, orang tua, anak, isteri atau suami, tetangga, teman dan dan sesama saudara, serta Tuhan yang selalu menanti ucapak Syukur atas nikmatNya yang telah di berikan kepada kita.

Ketika masih di beri kesempatan bernafas jangan kita gadaikan kehidupan ini hanya pada rutinitas, ucapkanlah Syukur kepadaNya bahwa kita masih Hidup dan menjladi Kehidupan, jadikan kehidupan ini menjadi ibadah, semua berdasar pada aturan dan norma yang telah dibuatNya, mari kita menjalani kehidupan yang lebih berarti dan berkualitas. Semoga.............

/------------------------------Amien-------------------------------\

Rakyat Indonesia adalah KAMI semua (I)

Sudah beberapa hari dan berkali-kali iklan itu slalu mendengung stereo di kedua daun telinga ini, sebuah iklan pengharapan yang sangat apik. Di situ orang nomor satu di negeri kita tercinta, Indonesia, mengatakan pada intinya kita hidup di negara yang kaya raya akan sumber daya alam. Dimana di dalamnya terkandung berjuta mahkota bertahtakan emas 24 karat dan berlian.


Kita sebagai rakyat merasakan kebanggan tersendiri ketika mendengar sebuah orasi dari pemuka negeri ini yang mengungkap tentang kekayaan, dan keanekaragaman kebudayaan. Dari situ kita berfikir dan sesaat merasa menjadi orang yang bercukupan, sejahtera bahkan kaya, karena kita adalah pemilik dari negeri ini, dan pastinya karena kita adalah rakyat Indonesia.

Dari balik air kita memiliki banyak sekali kehidupan bawah laut yang menghasilkan jumlah banyak Rupiah, dari balik hutan kita menghasilkan banyak Rupiah juga, dan bari perut bumi kita, Indonesia tercinta ini, lebih banyak lagi menghasilkan banyak Rupiah, dan tentunya berjuta hektar tanah negeri ini bagaiakan surga dunia. Koes plus menuangkan tentang negeri ini dalam lagunya yang berjudul Kolam Susu, salah satu liriknya yang berbunyi "Tongkat kayu dan batu jadi tanaman" jangankan benih, tongkat kayu dan seonggok batu yang hanya di glethakkan saja bisa menjadi tumbuhnya kehidupan baru.

Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 tertulis "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat." Telah jelas sebenarnya, akhir dari semua hasil bumi pertiwi ini hanya untuk rakyat. Yang menjadi pertanyaannya adalah "Sampai saat ini, setelah 64 Tahun (17-8-09) kemerdekaan, apakah kita telah menikmati kemerdekaan dalam arti sesungguhnya?"
Jawabannya tergantung sang penguasa negeri ini.

Terlanjur terbentuk sebuah idiom, alir mengalir itu meninggalkan bekas. Dan itu telah terbentuk berpuluh2 tahun di kehidupan pemerintahan negeri ini, telah terjadi beberapa orde, yang terakhir order reformasi, dan idiom itu slalu hidup dan entah sampai kapan idiom itu dihidupkan. Sebagai rakyat jelata saya, kami, menginginkah sebuah pelaksanaan mandat UUD '45 dengan sesungguhnya, tanpa ada sebuah penyelewengan arti di dalamnya.

Fase ini yang dibutuhkan rakyat adalah satu ayat tersebut di atas, sebuah Undang2 Fondasi kekuatan negeri ini, Satu ayat itu lebih dari cukup bagi kami rakyat Indonesia, untuk bisa bangga dalam artian yang sesungguhnya sebagai warga negara Indonesia.

Teruntuk pemimpin negeri yang baru nanti, entah dimanapun posisi Anda, kami rakyat Indonesia mengingkan sebuah kepemimpinan yang mengejawantahkan pasal tersebut di atas. Rakyat Indonesia adalah kami, buka hanya dia, dia, dia, dan dia, tapi kami semua. Jadi mohon sekiranya, kesejahteraan itu juga diperuntukkan bagi kami.

Jumat, 17 Juli 2009

Rahasia senyum Rasulullah

Sarana paling besar yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam dakwah dan perilaku adalah gerakan yang tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari bibir untuk selanjutnya masuk ke relung kalbu yang sangat dalam.

Jangan ditanyakan efektivitasnya dalam mempengaruhi akal pikiran, menghilangkan kesedihan, membersihkan jiwa, menghancurkan tembok penghalang di antara anak manusia. Itulah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih, itulah senyuman.

Itulah senyuman yang direkam Alquran tentang kisah Nabi Sulaiman AS, ketika ia berkata kepada seekor semut, “Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, ’Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai. Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh,” (QS An Naml: 19).

Senyuman itulah yang senantiasa keluar dari bibir mulia Nabi Muhammad SAW, dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau bahkan ketika berada di majelis peradilan sekalipun.

Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.”

Suatu ketika nabi Muhammad SAW didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Rasulullah, sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras, “Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari baitul mal. Nabi Muhammad SAW menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul mal kepadanya.”

Nabi Muhammad SAW tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci, sampai akhir detik-detik hayatnya.
Sehingga tidaklah mengherankan jika Rasulullah mampu meluluhkan kalbu sahabat-sahabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya.

Menyentuh Hati
Nabi Muhammad SAW telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Ia mampu menyihir hati dengan senyuman, menumbuhkan harapan dengan senyuman, menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Nabi Muhammad SAW juga telah mensunahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Bahkan beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan. Rasulullah SAW bersabda, ”Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah,” (HR At Tirmidzi).

Bagi seorang muslim, tersenyum adalah bagian dari mencontoh Nabi Muhammad SAW yang disunahkan dan bernilai ibadah.
Para pakar dari kalangan muslim maupun non muslim juga meyakini bahwa senyuman memiliki pengaruh sangat besar.

Dale Carnegie dalam bukunya yang terkenal, Bagaimana Anda Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Manusia menceritakan, “Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.”

Ini tentang perasaan

Diantara berjuta kesenangan yang telah dan akan aku jalani, terdapat sesuatu hal yang mengganggunya.

Antara percaya dan kepercayaan ada setitik pengharapan yang besar, kepercayaanku telah sampai ke ujung tiang jauh dimana memudahkan aku untuk menggapainya. Percaya itu tak selamanya mematuhi dan yang terbuang tak selalu yang tak berguna.

Hidup ini aneh, ketika diberi kesempatan untuk mematuhi segala peraturan yang mengarahkan untuk kesejahteraan dan kesenangan hidup manusia, tapi peraturan tinggallah peraturan. Banyak diantara kesempatan itu yang terbuang percuma, mubazir, dan kata serapah yang mencuat dari bibir ini ketika semua telah menyadarinya. Kenapa bisa begitu, sebenarnya hanya kita dan Tuhanlah yang tau.

Di antara selipan waktu bahagia dan kesedihan terdapat waktu transisi dimana kita diberikan kesempatan untuk menggunakan sebaik-baiknya. Hemat kata Antisipasi.

Sekarang, ya.... sekarang inilah waktu dimana aku berada, di dalam kepenatan dan seabrek rutinitas yang mengubah arah pandangku, tanpa ada jeda waktu yang tersedia tuk antisipasi. Saat ini aku di antara pilihan yang sebenarnya aku sendiri sudah tau jawabannya, tapi keberanianku untuk menjawab telah berkurang maka aku bingung dibuatnya. Semua berawal dari pikiran ini, hormon yang terus memacuku untuk melangkah lebih maju. Jika di pikirkan itu baik adanya, tapi jika di telaah lebih dalam lagi, itu tidak baik buat kehidupanku.

aku bingung...................

Jumat, 10 Juli 2009

Arti malam dan siang

Di pinggiran sebuah hutan, satu keluarga kelinci mulai beranjak tidur. Malam membatasi gerak anak-anak mereka hanya di sekitar lubang yang menjadi rumah mereka. Walau tak berpintu, anak-anak kelinci seperti melihat dinding tebal antara rumah dan dunia luar.

Seekor anak kelinci bertingkah lain dari yang lain. Sesekali, ia menjulurkan kepalanya ke luar lubang. Ia menoleh ke kiri dan kanan mencari sesuatu yang dianggapnya baru. Tapi, tindakan itu dicegah keras induknya. “Jangan coba-coba lakukan itu lagi, Nak!” teriak sang induk marah.

“Kenapa, Bu?” tanya anak kelinci heran. “Kenapa tak satu kelinci pun yang berani keluar lubang di saat malam?”

Induk kelinci menatap anaknya tajam. “Anakku,” ucapnya kemudian. “Malam sangat berbahaya untuk hewan seperti kita. Ketika malam datang, lubang menjadi tempat yang paling aman buat kita,” jelas sang induk kemudian.
“Bukankah tanah di sekitar sini hanya dihuni para kelinci, Bu?” sergah si anak menawarkan sudut pandang lain.

Induknya tersenyum. “Anakku, justru karena malamlah, kita tidak bisa membedakan mana teman dan mana pemangsa. Sabarlah untuk bergerak sekadarnya, hingga siang benar-benar datang!” ucap sang induk kelinci begitu meyakinkan.

***
Malam dan siang memang bukan sekadar pergerakan sisi bumi yang menjauh dan menghadap ke arah matahari. Ada makna lain dari yang namanya malam. Sesuatu yang menggambarkan suasana gelap, tertutup, curiga, dan ketakutan.

Dalam diri manusia pun punya dua suasana itu: malam dan siang. Malam menunjukkan suasana hati yang picik dan dangkal, dan siang menggambarkan kelapangan dada. Pada hati yang terselimuti malam, orang menjadi mudah curiga, senang dengan yang serba tertutup, sulit memaafkan, bahkan berkecenderungan menjadi pemangsa.

Orang bijak mengatakan, siang adalah waktu di mana manusia mampu membedakan antara pohon nangka dengan pohon cempedak. Selama manusia tidak bisa menangkap kearifan dirinya pada wajah orang yang ditemui, jam berapa pun itu, hal itu menandakan kalau hari masih malam.

Sumber: www.eramuslim.com