Selasa, 28 Juli 2009

Jalan mencapai kehidupan


Manusia hanyalah makhluk lemah yang tak ada apa-apanya apabila di bandingkan dengan sang penguasa siang dan malam. Manusia slalu berharap lebih dan lebih, sejauh manusia melangkah sejauh pikiran manusia mengharapkan sesuatu yang lebih jauh.

Sempat aku berfikir, kenapa manusia hidup dan untuk apa manusia di hidupkan. Bagi orang yang beragama dan banyak ilmunya pasti mereka mentautkan kehidupan ini dengan wahyuNya.

Tidak semua orang berfikir demikian, banyak sekali rahasia di balik kehidupan ini, semakin aku menelanjangi semakin bingung aku dibuatnya. Ada penjahat yang benar2 jahat, tetapi mereka santun dalam bertutur sapa dan bertindak kepada setiap orang yang bukan dijahatinya. Orang itu hanya melakukan kejahatan ketika membutuhkan dan tidak sembarangan orang yang dijahati. Ya... kalo kita perpendapat bahwa orang itu jahat, memang benar adanya tapi apakah kita lantas mendoktrin bahwa orang itu memang benar-benar jahat?

Ada penjahat yang tanggung, mereka tidak memikirkan apapun kecuali dirinya, dia memang dikenal penjahat, bajingan tengik kelas atas. Maka orang tau bagaimana harus bersikap dengan dia, keputusan apa yang harus dilakukan ketika bertemu, berbincang dan bertindak dengan dia. Ada Penjahat yang sedang melakukan proses permagangan, ini biasanya ngawur, orang2 terdekatlah yang menjadi korbannya.

Kita harap mahfum dengan mereka, karena mereka adalah penjahat biarpun mereka baik pada satu atau dua orang kita sudah pasang badan untuk menghadapinya. Di kisah2 perfileman biasanya penajahat itu durasi kesenangannya lebih lama, apakah itu mempresentasikan di kehidupan nyata juga?

Ada orang baik yang benar-benar baik, mereka melakukan pekerjaan yang mulai taat pada setiap norma dan tidak suka mencelakakan kepentingan orang lain. Biarpun dia berseberang pendapat dan kepentingan tetapi dia tetap berada dalam koridor ketaatan. Ada orang baek yang tanggung, mereka biasanya menggunakan kesempatan untuk kepentingan dan kebutuhan dia sendiri, tetapi merugikan orang di sekitarnya, banyak sekali tipe orang seperti ini di jaman yang semakin rawan ini. Biasanya mereka bergerombol bergabung menjadi sebuah perkumpulan dari 5 orang, 20 orang, 100 orang bahkan ribuan orang berkumpull di sini. Kebanyakan mereka menggelontorkan dan memplesetkan arti dari Gotong Royong.

Ada orang yang baik tapi jahat, ini tingkatan manusia yang paling parah, Musang berbulu domba, buaya berbulu ayam, apapun istilahnya itu, mereka adalah sejahat-jahatnya orang, sekalipuan pejahat kelas hiu, orang ini masih jauh lebih jahat. Dia mau melakukan apapun dengan cara apapun, entah memakan bagian tubuhnya sendiri asalkan keinginannya tercapai dia menghalalkan hal itu. Banyak sekali orang yang seperti ini, di negara ini? ada, 1, 2, 5, 10, 1000, 1 juta? aku tak tau jumlah pastinya. yang pasti mereka berdiri di atas kesengsaraan orang banyak, saya tak menyebutkan pejabat atau pejahat, saya hanya menulis apa yang ada di pikiran saya, saya tak merasa dan tak ingin melanggar UU ITE.

Bagaimanapun kehidupan ini selalu menanjak, semua bukan hanya umur tingkat kerentaan, tapi termasuk juga perilaku, permasalahan, kedewasaan dan harapan di dunia pasti harta bendan dan untuk akherat adalah amal ibadah. Jalan itu slalu mengingatkan dirikku akan hal itu, tipe mana yang akan aku pilih. semoga aku menjadi orang baek yang bener-bener baek.

10 juni 09.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar sesuai dengan isi artikel.