Rabu, 26 November 2008

Wanita dimangsa macan di kawasan TNGM

Menyusul ditemukannya sesosok mayat yang diduga dimangsa macan pada tengah bulan lalu, sebanyak tujuh lokasi permukiman enclave atau yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) diimbau untuk mewaspadai serangan macan.


Tujuh kawasan enclave tersebut antara lain dua lokasi di Batur dan Tajuk, Kecamatan Getasan yang masuk Kabupaten Semarang; Genikan, Pogatan, dua lokasi di Ketundan yang masuk Kabupaten Magelang. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNG) Boyolali, Untung Suprapto mengatakan dari hasil pengamatan di lapangan dan keterangan dari warga sekitar penemuan mayat, diduga macan yang memangsa perempuan tanpa identitas tersebut berjenis macan tutul.
Sosok mayat yang dimangsa macan ditemukan di Dusun Krembyungan Desa Ketundan Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Menurut Untung, daerah jelajah macan sendiri sekitar 100-150 kilometer persegi. Oleh karena itu, warga yang ada di permukiman yang berada di kawasan TNGM untuk mewaspadai serangan macan. "Tujuh warga di pemukiman enclave diimbau untuk waspada," ujar Untung kepada wartawan, Rabu (26/11).
Lebih lanjut dia mengatakan, setelah penemuan sesosok mayat yang kedua kakinya dimakan macan, pihaknya membentuk tim khusus untuk mengetahui jenis macan apa yang memangsa korban. Awalnya, binatang yang memangsa korban diduga jenis harimau loreng yang sekarang langka.
Ketua tim khusus tersebut, Anggit Haryoso, mengemukakan dari hasil pengamatan di sekitar lokasi yang disinkronkan dengan keterangan warga yang melihat macan tersebut di sekitar lokasi penemuan mayat, diduga macan yang ada di Merbabu adalah jenis macan tutul.
Dia mengatakan, dari keterangan Sungkono, warga yang melihat macan di sekitar penemuan mayat, ciri-ciri hewan yang dilihatnya bulu warna cokelat kemerahan, bertutul warna hitam dan besar badan binatang seperti anjing dewasa setinggi 50 sentimeter.
Setelah ditunjukkan gambar beberapa jenis macan, Sungkono mengatakan binatang yang dilihatnya adalah macan tutul. Satwa jenis macan tutul itulah yang diduga memangsa perempuan tak dikenal tersebut. Terbukti adanya bekas cabikan pada daging di bagian pangkal paha perempuan nahas tersebut.
"Sebelum dimangsa macan, diduga korban sudah meninggal terlebih dahulu. Pasalnya, bagian bawah tubuh yang dimakan oleh macan itu, padahal berdasarkan literatur, macan biasanya menyerang bagian tengkuk atau leher mangsanya," jelas Anggit.
Sementara Untung mengatakan, belum dapat diperkirakan populasi macan tutul di TNGM. Selama ini BTNGM belum pernah melakukan penelitian karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM).

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar sesuai dengan isi artikel.