Kamis, 18 Desember 2008

Presiden Bush dilempari sepatu wartawan

BUSH DILEMPAR SEPATU — (Searah jarum jam) Dalam gambar seri dari video ATPN memperlihatkan Muntazer al-Zaidi, jurnalis televisi, melemparkan sepatunya ke arah Presiden AS George W Bush saat jumpa pers bersama PM Irak Nouri al-Maliki di Baghdad, Irak, Minggu (14/12) waktu setempat. Anggota Secret Service kemudian meringkus al-Zaidi. FOTO (AP Photo/Reuters)

Kunjungan mendadak Presiden Amerika (AS) George W Bush ke Irak tercoreng oleh insiden pelemparan dua buah sepatu saat dia menggelar jumpa pers bersama Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki, Minggu (14/12). Bukannya marah, Bush justru menanggapi insiden memalukan itu dengan bercanda.
Seorang wartawan elektronik untuk televisi al-Baghdadiya Irak yang bermarkas di Kairo Mesir, Muntazer al-Zaidi, langsung diamankan oleh para pengawal setelah melemparkan dua sepatunya ke wajah Presiden AS itu.Dalam sesi jumpa pers itu, Bush ditanya apakah dia datang ke Irak untuk merayakan kemenangan. Bush pun mengatakan “Tidak, saya mempertimbangkan itu sebagai satu langkah penting menuju Irak yang mendukung dirinya sendiri, memerintah dirinya sendiri dan mempertahankan dirinya sendiri.” Alih-alih mengatakan perang di Irak sudah menghasilkan sesuatu, Bush malah mengatakan perang belum usai. “Ada beberapa tugas yang harus dilakukan. Perang belum usai,” imbuh Bush.
Tak kuasa menunjukkan kemarahannya atas penjelasan Bush tentang kebijakan Perang Irak, sambil melempar sepatunya, Zaidi berteriak terimalah ciuman perpisahan dari rakyat Irak ini....
Rupanya, refleks Bush bagus juga. Dia menunduk spontan sehingga terhindar dari lemparan sepatu yang melayang di atas kepalanya itu.
Tak puas karena tak kena, jurnalis itu pun melempar satu sepatunya lagi. Kali ini, PM Nouri al-Maliki membantu menangkis dengan lengannya. Kedua sepatu melintas di atas kepala Bush dan menghantam dinding yang dibelakangi oleh Presiden AS itu dengan suara cukup keras.
Sejumlah wartawan Irak berdiri untuk meminta maaf atas insiden tersebut.
“Terima kasih karena meminta maaf atas nama orang Irak. Hal itu tidak mengganggu saya. Jika Anda menginginkan fakta, itu sepatu ukuran 10 yang dilemparkannya,” kata Bush bercanda seperti dikutip dari Kompas Cyber Media. Dengan meremehkan insiden itu, Presiden Amerika tersebut kemudian mengatakan, “Saya tidak tahu apa masalah orang itu. Saya tidak merasa terancam sama sekali.”
Sol sepatu dianggap sebagai hinaan terburuk dalam budaya Arab. Adik Zaidi, Udai al-Zaidi menyatakan aksi kakaknya itu sebagai bentuk ungkapan kemarahan rakyat Irak terhadap Bush yang sebentar lagi lengser dari jabatannya tersebut. “Puji syukur kepada Tuhan. Saya yakin banyak warga Irak yang ingin melakukan apa yang dikerjakan oleh Muntazer. Dia menggunakan aksi itu untuk menyampaikan perkataan semua orang yang harus kehilangan ayah mereka karena Bush,” kata Udai.
Atas tindakannya itu, al-Zaidi terancam berhadapan dengan pengadilan Irak atas tuduhan melakukan aksi barbar dan hingga kini masih berada dalam tahanan. Dia akan diajukan ke pengadilan atas dakwaan menghina Negara Irak.
Kantor tempatnya bekerja, Al-Baghdadiya menuntut pembebasannya segera. “Televisi Al-Baghdadiya menuntut pihak berwenang Irak agar membebaskan reporter lepas Muntazer al-Zaidi, sejalan dengan demokrasi dan kebebasan menyatakan pendapat yang dijanjikan otoritas Amerika kepada rakyat Irak,” kata televisi itu dalam pernyataannya, seperti dilaporkan AFP. Di Kairo, Muzhir Al-Khafaji, direktur program saluran televisi itu, melukiskan Zaidi sebagai orang Arab yang bangga dan berpikiran terbuka.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar sesuai dengan isi artikel.