Jumat, 19 September 2008

Kerinduan yang terlena

Banyak puisi yang tercipta tanpa sengaja, salah satunya adalah di bawah ini. Menggambarkan kerinduan yang teramat, dengan siapa aku lupa tapi yang pasti dengan wanita...


kata ini bukan sekadar kata
rasa ini bukan sekadar rasa
tanpa awal dan tanpa akhir
semua berjalan bersama semesta

aku ada, dan keadaanku disini
berbaur menghujam rasa cinta
cinta ini bukan sekadar cinta
sayang ini bukan sekadar sayang
semua untuk mu
satu......

di alam-Nya kita berdiri
di alam-Nya kita bergerak
di alam-Nya kita meraih cita-cita
karena-Nya kita bisa begini
dan oleh-Nya kita dipersilahkan tuk memiliki

semesta tlah meniti
semesta tlah tergambar
semesta tlah menentukan diri
semesta tlah memudarkan tanda tanya

hari ini dan kapanpun aku kan berseru
hai...kau, aku, disini untukmu
hai...kau, aku, disini merindumu
hai...kau, aku, disini mati rasa tanpamu
hai...kau, hai...kau, hai...kau dan seterusnya
kau datang dan menidurkanku
selamat jalan dalam pembaringan terhangatmu
doaku kan slalu menyertaimu.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar sesuai dengan isi artikel.